Jember,- Bupati Jember dr. Faida, MMR, menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung para peternak dalam mengembangkan usahanya. Karena itu, pada kegiatan Kongres dan Temu Usaha Peternakan Jember, para peternak diberi formulir untuk menuliskan kebutuhan yang bisa dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Pada acara konggres peternak yang mengusung tema “Implementasi Usaha Peternakan dari Hulu Sampai Hilir dalam mendukung Kemandirian Pangan”, itu bupati menegaskan, para peternak di Jember tidak boleh sendiri-sendiri. Para peternak harus berkelompok untuk memudahkan pembinaan oleh pemerintah.
Dikatakan bupati, dalam kaitan dukungan pemerintah kepada peternak, salah satunya yakni berupa kredit tanpa jaminan, kecuali usaha itu sendiri. Kredit ini tahun depan bisa mencapai Rp. 50 juta.
“Jaminannya, usaha peternakan tersebut, dan ada rekomendasi dari Pemkab Jember untuk memenuhi target kemandirian pangan di Kabupaten Jember,” jelas Bupati Faida, dalam kongres peternak yang menjadi rangkaian Festival Dunia Peternakan Kabupaten Jember, di Pendopo Wahya Wibawagraha, Senin (2/12/2019).
Diungkapkan pula, bahwa produk daging, susu, dan telur di Kabupaten Jember selama tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hanya saja, meski terjadinya peningkatan itu cukup menggembirakan, namun target kemandirian pangan di Kabupaten Jember tetap harus dicapai bersama-sama.
Lain dari itu, peternak Jember juga harus menjadi penyuplai untuk daerah sekitarnya. Bahkan harus bisa mengekspor produk peternakan. “Target ini akan kita bagi dengan masyarakat,” tuturnya.
Untuk tercapainya target ini, pemerintah akan memetakan daerah penghasil produk peternakan. Ini berdasar alam dan kompetensi peternak.
Para peternak ini akan digerakkan melalui Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Pemerintah sendiri berkomitmen untuk mendampingi mulai dari hulu hingga hilir.
Pada kesempatan itu bupati juga menegaskan, bahwa ternak juga membutuhkan jaminan kesehatan. “Ternak pun perlu ada jaminan. Kalau sampai ada wabah atau masalah lainnya jangan sampai jadi bangkrut,” jelas bupati, saat memberikan polis asuransi ternak.
Polis itu diberikan sebagai salah satu komitmen pemerintah mendampingi peternak. Polis asuransi ini dibutuhkan ketika ternak mengalami sakit ataupun mati.
Bupati juga mengungkapkan bahwa festival dunia ternak yang digagas pemerintah saat ini juga untuk destinasi wisata edukasi. “Festival ini bisa mengedukasi anak-anak dan masyarakat tentang peternakan,” katanya.
Dalam kongres ini juga dijalin kerja sama dengan pengusaha produk Jember untuk mengisi Kantin Bela Negara yang ada di sekolah-sekolah. (Hr)