Pasuruan - Semenjak lahan perhutani yang terletak di Desa Wonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah, tepatnya di jalan menuju desa kayu kebek, tumpukan sampahnya yang berujung di cecerkan di depan kantor kecamatan tutur dan pasar nongkojajar, kemudian diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pasuruan (3/4),
Baca Juga : Warga Desa Kayu Kebek Hamburkan Sampah Busuk Di Depan Kantor Kecamatan Tutur
dan tanah perhutani di tutup, ternyata bukanlah solusi yang terakhir, karena warga sendiri yang hendak membuang sampah untuk titik akhirnya tidak tau di buang kemana.
Baca Juga : Warga Desa Kayu Kebek Hamburkan Sampah Busuk Di Depan Kantor Kecamatan Tutur
dan tanah perhutani di tutup, ternyata bukanlah solusi yang terakhir, karena warga sendiri yang hendak membuang sampah untuk titik akhirnya tidak tau di buang kemana.
Sedangkan untuk sampah yang dari pasar nongkojajar, pemerintah desa wonosari sudah membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) di pasar sayur, yang kemudian di angkut ke Tempat Penampungan Ahir (TPA) Pasuruan oleh DLH.
Sementara, keterangan dari kepala desa wonosari, Herlambang Sentosa, bahwasannya dirinya sudah patuh dan mengikuti aturan kalau untuk sampah pasar nongkojajar ada TPS, namun sampah yg dari warga sekitar masih bingung di buang kemana.
" Kami sudah patuh dan mengikuti aturan kalau sampah pasar nongkojajar ada TPS, namun sampah yang di warga bagaimana?, karena desa kami yang sangat luas ini juga harus kita fikirkan, jangan hanya bisa memberi tempat sampah, habis di buang di tempat sampah apa sudah selesai? terus akhirnya di buang kemana? Jangan hanya bisa menutup saja tapi tidak bisa memberi solusi, yang kami butuhkan saat ini TPA bukan TPS, " Cetus, Herlambang Sentosa.
Selain itu, berdasar pemantauan potretwarta, sabtu (20/6/2020), lahan perhutani yang berada di dusun putuk desa wonosari, juga di jadikan lahan alternatif untuk membuang sampah, hampir tiap hari banyak warga sekitar yang membuang sampah di lokasi tersebut, bahkan warga dari luar desa wonosari juga membuang sampah kesitu (sambil lewat bawa sampah, red*), bahkan ada pula dengan membawa mobil pick up dan membuang sampahnya di lokasi itu.
Begitu juga, di deretan kios-kios yang ada di kawasan lahan perhutani, juga menumpuk sampah di buangnya kesitu, meski di depan kios di sediakan tong sampah, namun saat tong sampah penuh tidak tau harus di buang kemana. (Toy/Rs).