Pucangsari Milky (foto : Muhammad/potretwarta) |
Pasuruan - Selama ini kita mengenal di desa Pucangsari kecamatan Purwodadi kabupaten Pasuruan banyak warga memiliki ternak sapi perah yang sudah umum dengan menjual susu murninya.
Namun kali ini saat di jumpai potretwarta.co.id ada yang berbeda, yaitu sudah dalam bentuk kemasan yang higinis dan juga memiliki 4 (empat) varian rasa, mulai dari rasa vanilla, kopi, strobery dan coklat.
Kemasan susu yang berada dalam kemasan botol 350 ml ini ternyata hasil dari duplikat para mahasiswi Universitas Muhammadiyah (UNMU) Malang, yang tergabung dalam tim home industri dengan bertujuan menduplikasikan kepada warga setempat, untuk mengangkat perekenomiannya.
Dias Pusparini (foto : Muhammad/potretwarta) |
Kepada awak media, Dias mengatakan bahwa home industri ini di buat atas inisiatif tim dan rekomended dari kampusnya, dengan bertujuan menjadikan sumber ekonominya di desanya di kelolah lagi sehingga menjadi maksimal. Minggu (2/8/2020).
Selain itu, Dias juga mengatakan bahwa susu yang di kelolahnya ini tidak menggunakan bahan pengawet, jadi hanya bisa bertahan 2 hari di tempat terbuka dengan kondisi botol tetap tertutup rapat (tidak dibuka, red*), dan mampu bertahan sampai 5 hari jika di simpan dalam lemari es.
" Susu Pucangsari Milky ini hanya bisa bertahan 2 hari di tempat terbuka kalau botol dalal keadaan tertutup, dan bisa bertahan sampai 5 hari kalau di simpan di lemari es," Tutur Dias.
Tak heran, Susu Pucangsari Milky ini di banjiri orderan, di karenakan selain tidak menggunakan bahan pengawet susu ini cuma di bandrol dengan harga Rp 10 ribu rupiah perbotolnya. (Muh/Muh).