Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Siapakah Oknum di Balik Penggundulan Hutan di Surorowo?

Kamis, 03 September 2020 | 13:45 WIB Last Updated 2021-11-10T15:08:01Z
Foto : Hartoyo dan Team potretwarta.co.id
Pasuruan - Akibat perbuatan Oknum yang tidak bertanggung jawab tanpa mempertimbangkan dampak dari perambahan hutan, dimana hanya mementingkan keuntungan dirinya semata tanpa memikirkan dampaknya yang fatal.

Kelanjutan Penggundulan lahan Perhutani yang di beritakan sebelumnya, awak media menggali informasi lebih dalam, saat  mengkonfirmasi ke pihak Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Kayukebek, kami temui Suroso dan Rukun sebagai Pengurus dari LMDH. Mereka mengatakan bahwa tidak pernah di ajak untuk berkomunikasi terkait masalah perambahan hutan tersebut.

" Kami tidak tahu, karena kami tidak pernah di ajak berkomunikasi terkait lahan Perhutani di Surorowo yang di kelolah/di gunduli saat ini," Jelas pengakuannya.

Sebaliknya, berdasar keterangan dari salah satu warga Dusun Surorowo bahwa semua Bekbrean/Penggarapan hutan tersebut sudah di setujui oleh pengurus LMDH Desa Kayukebek. Kamis (3/9/2020).

" Semua penggarapan Hutan di Surorowo ini sudah di setujui oleh Pengurus LMDH," Ungkap, Warga Surorowo yang enggan di sebutkan namanya ini.
Lahan yang menurut warga sudah di sepakati tidak boleh di garap, karena penyangga jalan utama
Sementara, terkait lahan perhutani yang menurut keterangan Tokoh Masyarakat Dusun Surorowo, Jusman, sebelumnya sudah ada kesepakatan sama pihak Perhutani bahwa lahan yang tidak boleh di garap menurut mereka penyangga jalan utama warga Surorowo untuk melintas, karena takut akan berdampak terjadi longsor.

Tak di sangka, ternyata penggarap lahan Perhutani tersebut adalah seorang ASN di sebuah penelitian Dinas kesehatan, yang berdinas tentang wabah pes terdahulu dan seorang guru honorer di salah satu SDN surorowo.

Warg Surorowo kecewa dengan lahan Perhutani yang di gundulinya, seharusnya mereka yang lebih berpendidikan disana, mengasih contoh yang terbaik buat masyarakat lainnya bukan malah sebaliknya mengasih contoh buruk.

Karena munculnya wabah pes tersebut adalah dari perambahan hutan dan sekarang malah ikut berperan dalam gundulnya hutan tersebut. Mereka merasa dirinya benar karena mendapat ijin dari Kepala Desa Kayukebek dan juga Sekretaris Desanya. 

Iswanto, Kepala Desa Kayukebek kepada potretwarta.co.id, mengatakan kalau Desa memberi rekomendasi untuk yang ber PKS, tidak taunya di situ sudah ada kesepakatan tidak boleh di garap.

" Pihak Desa hanya memberi rekomendasi untuk yang ber PKS, tidak taunya di situ sudah ada kesepakatan tidak boleh di garap," Paparnya. (Har/Team).
×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */