Suasana di depan PT. Indraco Global Indonesia (Foto : Darsono) |
Pasuruan - Karyawan PT. Indraco Global Indonesia, berjumlah 11 orang yang juga warga Desa Bakalan Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan (Lokasi Perusahaan Berada, red*), memblokade akses jalan masuk di depan pintu gerbang perusahaan dengan menggunakan sepeda motornya, sekaligus mempertanyakan nasibnya karena menurutnya diberhentikan oleh pihak perusahaan. Kamis (22/10/2020).
Informasi yang di dapat awak media, hal ini di lakukan lantaran ke 11 karyawan tersebut di duga reaktif Covid-19, sehingga pihak perusahaanpun tidak mempekerjakannya dan meminta agar ke 11 karyawan tersebut mengikuti swab dengan biaya di tanggung sendiri, untuk memastikan positif Covid-19 atau tidak.
Sementara, menurut Huda (35) warga setempat mengatakan, bahwa sebelumnya permasalahan ini sudah di diskusikan kepada pihak Pemerintah Desa setempat, namun tidak menuai titik temu.
" Karyawan katanya reaktif Covid-19, dan pihak perusahaan meminta agar para karyawan itu mengikuti swab, tapi mereka menolak karena keberetan biaya, sehingga pihak perusahaan memberi kebijakan untuk meminta surat keterangan dokter dari puskesmas terdekat, setelah para karyawan mendapatkan surat keterangan dokter itu, tetap tidak bisa masuk kerja lagi, bahkan sudah di diskusikan kepada pihak pemerintah desa, tapi tidak ada titik temu, sehingga terjadilah aksi ini," Ungkapnya.
Namun, Selang beberapa jam dalam aksi blokade, datang Kepala Desa Bakalan, Arifin, menjelaskan kepada ke 11 karyawan yang juga warganya, bahwa mereka semua di pastikan bisa masuk lagi ke perusahaan. Karena ke 11 karyawan tersebut di berhentikan oleh pihak Outsourcing bukan dari pihak PT. Indraco Global Indonesia.
" saya sampaikan untuk 11 orang karyawan yang di berhentikan itu bukan di PT. indraco Global Indonesia, tapi di pihak Outsourcing KDM, meskipun demikian 11 orang karyawan saya pastikan akan kembali bekerja, tapi menunggu jadwal lebih lanjut dari management, " Lantang Arifin.
Selain itu, HRD PT. Indraco Global Indonesia, Wijatmono, mengatakan kalau perusahaan menerapkan protokol kesehatan, agar perusahaan benar-benar bebas dari Covid-19, dan ini mis komunikasi karena dari perusahaan tidak memberhentikan ke 11 karyawan tersebut.
" Kami tidak memberhentikan para karyawan, melainkan mengikuti aturan protokol kesehatan, agar perusahaan benar-benar bersih dari Covid-19," Jelas Wijatmono kepada potretwarta.co.id. (Dar/Rif).
Toton Videonya :