Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan / batik coklat (Foto : Muhammad) |
Dengan sejumlah puluhan masa PMII meluapkan ke kecewaannya, serta berorasi menyampaikan aspirasi terkait menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja ini, agar DPR RI dan Pemerintah Pusat mengakajinya kembali.
Petugas Kepolisian Resort Pasuruan turut menjaga keamanan di depan pintu gerbang DPRD Kabupaten Pasuruan, dimana sejumlah Polwan yang ada menghimbau masa agar tetap kondusif dan tetap menjaga protokol kesehatan, sembari diiringi dengam membacakan lantunan Asma'ul Husna.
Sehingga, dengan suara lantang salah satu pendemo dengan menggunakan pengeras suara (toa, red*) memprotes lantunan Asma'ul Husna yang di lantunkan oleh para Polwan Polres Pasuruan itu.
" Ibu Polwan bersholawat disini bukanlah pada tempatnya, karena apa?, di sini kami mewakili masyarakat menyampaikan aspirasinya dengan berorasi, sedangkan di dalam gedung sana para DPR asyik dangdutan. Tapi malah di jaga dengan Polisi yang sedang bersholawatan," Protes salah satu pendemo dalam orasinya.
" Saya butuh Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan keluar menemui kami, dengarkan aspirasi kami yang menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja," Lanjut orasinya.
Hal itu sempat memanas, masa PMII membakar ban bekas depan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, dengan barisan melingkar dan bergandengan tangan, sembari berkata, " Pimpinan DPR harus keluar ".
Sudiono Fauzan, usai menandatangani surat aspirasi PMII (Foto : Muhammad) |
" Dengan terbuka kami terima aspirasi kalian, dan akan saya sampaikan ke Pemerintah Pusat terkait poin-poin yang di sampaikan," Kata Dion.
Suasana pun, berubah menjadi gembira, dan tepuk tangan sejumlah masa di apresiasikan kepada, Dion. Tak berhenti disitu, dengan wujud kebersamaannya PMII mengajak kepada, Dion beserta Anggota DPRD yang hadir, mengakhiri aksi demo ini dengan tahlilan, dengan duduk melingkar. (Muh/Muh).