Gambar ilustrasi |
Opini - Era milenial terlihat pengembangan zaman yang mulai bisa membikin banyak candu dengan mengubah gaya hidup, dunia hanya berisi teknologi serta akses terutama pemikiran terlihat diam namun ternyata sangat liar, rebahan manja aktifitas berjalan jauh diluran sana juga sangat mudah dilakukan, hanya bermodalkan jemari yang rajin dan update sudah cukup buat menciptakan banyak kebahagian tersendiri untuk zaman ini.
Era milenial mengajak banyak orang untuk bersinergi dan mencari hal seluas-luasnya agar gerakan tidak begitu ketinggalan, kualitas diri ikut ditingkatkan begitu juga peran sebagai pemuda di era milenial yang banyak memiliki tantangan besar dalam memerangi dirinya agar bisa berperan, berperan lebih cepat dalam mencari informasi, tetep bersinergi tinggi dalam pengetahuan, bisa menempuh kedudukan atau posisi yang tepat agar bisa membantu dalam memecahkan banyak kendala atau permasalahan.
Peran pemuda atau tantangan pemuda sebagai generasi penerus yang menciptakan banyaknya keinginan dan harapan bangsa kedepannya, pemuda harus terus ikut andil dalam gerakan Indonesia, kekuatan banyak di butuhkan lewat pikiran-pikiran jerni sebagai simbol kemajuan.
Bung Karno/ Ir. Soekarno membuat kalimat “beri aku 1000 orang tua , niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia.” Perlu kita sadari bahwa begitu besarnya peran pemuda juga begitu kuatnya pemuda sebagai dasar generasi perubahan.
Kini masadepan bangsa berada di tangan pemuda dan penentuan keberhasilan dan kejayaan juga di tentukan oleh pemuda, kerena kita harus menyadari bahwa peran pemuda adalah tombak bagi bangsa Indonesia, fisik yang kuat inovatif juga kreativitas yang mudah bermunculan bisa sebagai peran utama.
Penulis sebagai salah satu pemuda milenial ingin mengajak para pembaca untuk bisa lebih baik dalam membangun kualitas diri dalam memerangi tantangan zaman ini, kita adalah peran penting dan akses penting yang dimiliki bangsa, usia produktif bisa mencapai kreatif diri membangun banyak karakter optimis, revolusioner maju dan menerapkan sikap yang baik. Di era milenial bangun lebih lagi idealisme menjadi aksi bermoralitas membuat ejaan kritis yang bertujuan membangun kualitas lebih baik lagi.
Menjadi pemuda di era milenial saat ini sering kita lihat dan teliti bahwa sedikit demi sedikit idealisme dan moralitas telah berkurang, banyak yang terjebak dengan adanya penyebaran tontonan, ajakan yang aneh dan gampang sekali mengikutinya. Bebasnya budaya lain masuk tidak membuat kita semakin berkembang lebih baik namun tanpa sadar kita telah cuek dengan moralitas dan identitas serta budaya kita sendiri.
Jangan lemahkan sikap moral kita, budaya kita sendiri dan sering kontrol diri agar tidak terjerumus pada hal yang bisa merusak moralitas kita, terjebak dan terpancing dengan hal dari luar, serta pilahlah dengan bijak apa yang kita sering lihat. Mencoba kembalikan semangat juang spirit dan spiritual kita masing-masing, abaikan hal vulgar yang sering bermunculan, serta tindasan kasar yang endingnya membodohkan.
Lihat lembali juang sejarah membangkitkan tenaga untuk Indonesia, kejayaan begitu signifikan karena pejuang dan pemuda pada saat itu tidak mau di kalahkan, jiwa pemimpin menunjukkan kualitas yang baik kegigihan ingin terlepas dari tangan para penjajah.
Oleh karena itu mari bangun jiwa muda yang baik yang berkualitas dan penuh penolakan dalam sikap penindasan, bagaimanapun alasannya kita adalah akses Negara untuk masa depan yang lebih baik, pemuda harapan bangsa rangkul rakyat jangan mengedepankan jabatan yang hanya menyengsarakan, teguhkan dan sambung komitmen untuk perubahan.
Penulis : Inda Yani
Penerbit : Redaksi