Foto : Hartoyo |
Pasuruan - Maraknya perambahan hutan lindung di wilayah kabupaten pasuruan yang sudah bukan menjadi rahasia lagi buat pihak perhutani mensosialisasikan penutupan tanaman sayur atau tumpang sari, Kamis (26/11/2020).
Hutan lindung yang seharusnya di jaga dan di lestrikan malah di rambah dengan di tanami sayuran seperti kentang, kubis dan wortel, maraknya perambahan hutan tersebut pihak perhutani mengambil langkah agar menjaga lestarinya hutan lindung.
Dengan pengalihan komoditi ini bertujuan untuk melindungi sumber mata air, dimana memikirkan kehidupan anak cucu di masa depan adalah keharusan, kalau dibiarkan perambahan tersebut, maka kedepan terjadi kekurangan air bersih, karena mengecilnya sumber air.
Dalam acara, turut hadir Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tosari dan Puspo. Kamis (26/11/2020).
Waka KPH Pasuruan, Ririt budi sasyono mengatakan bahwa perlu mempertimbangkan dampak akan adanya longsor dan banjir bandang di wilayah dataran rendah.
"Kita juga perlu memikirkan dampak yang akan terjadi seperti adanya longsor, dan banjir bandang terutama yang berada di wilayah dataran rendah ," Pungkas, Ririt. (Har/Ind)