Kemasan kripik singkong milik, Yuk Munah (Foto: Darsono) |
Pasuruan - Manihot Esculenta (Singkong) jenis tanaman tropika dan subtropika yang banyak mengandung karbohidrat, warga Desa Gajahrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, telah mengelolah tanaman singkong menjadi sebuah kripik. Minggu (6/12/2020).
Bandar Kripik singkong yang di kelola oleh Yuk Munah (47) warga Bakalan rt.02/rw. 01 telah meraup jutaan rupiah perbulan lantaran kripik yang di produksinya tanpa menggunakan bahan kimia (alias alami).
Kripik singkong, Yuk Munah, tidak hanya terjual di kecamatan purwodadi saja, namun sudah menembus wilayah, Tosari, Tutur dan Sawojajar Malang, tak heran kalau tiap bulannya sudah meraup jutaan rupiah.
Kepada potretwarta.co.id, Yuk Munah, mengaku untuk melayani pemesanan kripik yang semakin banyak, dirinya tidak lagi membeli singkong dalam bentuk kilogram, tapi membeli dengan sistem borongan.
"Saya mengeluti usaha kripik Singkong ini sudah hampir dapat 5 tahun, untuk pemesanan yang melimpah mulai tahun 2020 ini, masalah soal harga pemesanan jelas tidak sama antara di konsumsi sendiri atau di jual lagi," ujarnya
Untuk pemesanan kripik diwilayah tertentu, lanjut Yuk Munah, sudah ada yang terjadwal kan ada yang 3 hari sekali seperti di area Malang.
"Terkait pemesanan dari wilayah Malang, Tosari dan Tutur itu benar adanya, untuk pemesanan dari wilayah Malang hampir 3 hari sekali." Tutupnya. (Dar/Ind)