Rumah yang rusak akibat banjir bandang (Muhammad/potretwarta) |
Pasuruan - Terjadinya banjir di Desa Kapulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan membuat Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan langsung terjun ke lokasi pada malam harinya untuk memimpin evakuasi. Rabu (3/2/2021).
Dia menyampaikan, banjir bandang ini merupakan banjir terparah sejak 40 tahun terakhir.
“Jadi begini, ini kejadian pertama selama 40-50 tahun terakhir,” ujarnya.
Menurut keterangan warga sekitar, hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu sore. Lalu air sungai mulai meluap sekitar pukul 18.10 WIB. Ditambah sampah yang dibawa air sungai membuat sampah tersangkut di Jembatan Biru.
“Jadi ketika sampah itu nyangkut di jembatan tidak bisa lewat, akhirnya mencari jalan, lalu meluap. Luapan air ini lah yang akhirnya menghantam beberapa rumah,” lanjutnya.
Timsar dan BPBD Kabupaten Pasuruan saat ini terus melakukan evakuasi dan upaya pencarian terhadap dua warga yang hilang terhanyut banjir, kondisi hujan masih mengguyur wilayah meski sudah mulai mereda.
Sedangkan jalur utama Surabaya-Malang dan arah sebaliknya, perlahan sudah kembali dibuka. Namun pengendara masih dihimbau untuk berhati-hati karena masih ada sisa endapan lumpur di sekitar lokasi.
“Sementara sudah kita buka pelan-pelan karena endapan lumpur kita geser pakai alat berat. Dua arus sudah kita buka pelan-pelan, sudah dibersihkan. Tapi masih kita imbau pelan-pelan karena belum bersih 100 persen,” jelasnya.
Bencana alam terjadi di Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/2) sore. Tepatnya di Desa Kapulungan, Kecamatan Gempol.
Bencana alam yang terjadi yakni, meluapnya Sungai Kambeng. Hingga kemudian melebar ke jalan raya utama penghubung Surabaya-Malang.
Akibat luapan sungai ini lima rumah warga hanyut dan mengalami kerusakan. Selain itu dua warga juga diketahui hilang dan masih belum diketemukan.
Informasi yang dihimpun mulai sore hari terjadi hujan yang cukup lebat, pada pukul 18.00 Wib dilaksanakan pengecekan di Sungai Kambeng dan air sungai mulai meluap ke Jalan Raya serta mengenangi pemukiman warga di Dusun Genuk Watu, Desa Kepulungan.
Sekitar 30 menit kemudian arus air yang semakin deras dan meninggi menyapu rumah warga. "Pukul 18.30 Wib, rumah warga di Dusun Genuk Watù Desa Kepulungan sejumlah lima rumah mengalami roboh akibat luapan air sungai tersebut," terang Kapolsek Gempol Kompol Kamran.
Dua warga yang hilang yaitu, Sri Susminanti (60 Tahun) dan Nanda Zeni (18 Tahun), sementara rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Muslikha, Maun, Khosidah, Iskandar dan Sunari. (Muh)