Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Komentar MZ Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, Akan Dilaporkan

Sabtu, 27 November 2021 | 11:23 WIB Last Updated 2022-01-04T10:49:52Z
Screen shot komentar MZ dalam unggahan facebook

Mojokerto - Viralnya aksi penambangan ilegal di Dsn. Sekantong, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto yang diunggah kanal YouTube, menuai beragam komentar.

Aksi penambangan galian C di wilayah tersebut diduga terbilang nekat beroperasi, karena sudah banyak menyalahi aturan Pemerintah, terkait perizinan dan kedalaman. 

L (44thn) warga Desa Kunjorowesi yang juga seorang wartawan Rajawali.net, mengaku merasa prihatin dengan kondisi alam pegunungan di daerahnya sekarang menjadi rusak akibat ulah oknum pengusaha penambangan liar yang nakal.

Setelah L mengunggah Video dalam Youtube yang berjudul "Dusun Sekantong, Kunjorowesi Diambang Kehancuran" banyak menuai komentar beragam, yang berupa dukungan, kasih semangat untuk maju terus  berjuang demi hajat hidup orang banyak dan ada juga ancaman, cacian serta hinaan.

L mengungkapkan bahwa dalam postingan saya di sosmed, "saya dikatain wartawan abal-abal, dan saat peliputan di lapangan saya dikomentarin nggak punya etika seperti perampok, maling dan begal", ujar L. Sabtu (27/11/2021).

L juga menambahkan, setelah menganalisa komentar para netizen di sebuah grup Facebook, L putuskan akan melaporkan pemilik akun (MZ) ke Polisi

"karena diduga melecehkan Profesi Wartawan dengan komentar yang bernada hinaan, ancaman dan pelecehan terhadap profesi saya sebagai wartawan", imbuhnya.

"Dalam menjalankan profesi saya sebagai jurnalis, saya selalu memegang teguh kode etik jurnalistik (KEJ), yang sesuai dengan UU No.40 Tahun 1999, dan saya dalam bertugas, sudah dibekali ID card dan surat tugas peliputan dari redaksi Rajawali.net", tutupnya.

Dilansir dari beberapa komentar, hanya komentar MZ yang diduga kuat melecehkan profesi insan pers menurut L.

"Toro Pers mana buktinya... kamu datang ke warga ke atas nama siapa saja RT/RW berapa, nanti saya tanyakan langsung ke orangnya, beberapa orang yang kamu survey, mana buktinya, dan saya sebagai warga sekantong asli kenapa kok gak bertamu ke rumah juga, apakah sudah menemui lurah RT/RW dan perangkat desa, dan apa tanggapannya, jangan suka ceplas ceplos di sosmed kalau gak ada bukti, kamu sebagai jurnalis kok gak punya etika, jurnalis abal-abal kalau hanya bisa ber argumentasi di sosmed saja..", isi salah satu komentar MZ. (Saf/Muh).
×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */