Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Minimnya Tanaman Pohon Berakar Kuat di Kawasan Perbukitan Faktor Tanah Rawan Longsor

Sabtu, 13 November 2021 | 21:14 WIB Last Updated 2022-01-04T10:49:52Z
Kawasan bukit kecamatan Senduro kabupaten Lumajang


Lumajang - Musim hujan memang menjadi berkah bagi warga setempat. Sebab, berbagai jenis tanaman sayur-sayuran dapat tumbuh subur.

Namun, di balik semua itu, sebagian warga mengaku khawatir, pasalnya hujan deras yang turun kadang mendatangkan musibah longsor di kawasan berbukit tersebut.

 

Di Desa Argosari Kecamatan Senduro terdapat banyak lereng-lereng curam dengan kemiringan hampir 80° yang dimanfaatkan menjadi lahan pertanian oleh warga setempat. Perkebunan warga berupa tanaman sayur-sayuran seperti bawang daun, kubis, kentang, wortel, dan cabe yang membentuk petak miring menyesuaikan kontur tanah perbukitan memang menjadi daya tarik tersendiri kawasan ini.

 

Saujana, hampir seluruh lahan di Desa Argosari pada lereng-lereng yang curam tidak sesuai dengan kaidah konservasi tanah. Pola tanam secara vertikal diterapkan pada lahan sayuran di perbukitan yang membahayakan. Pola tanam tersebut rawan memicu terjadinya longsor.

 

Selain itu ketika curah hujan tinggi, kontur tanah juga labil sehingga mudah terkikis turun dan dapat menyebabkan longsor. Bahkan sampai-sampai jarang terdapat tanaman pohon berakar kuat yang mampu mencengkeram tanah dan pola tanam lorong atau sabuk gunung hampir jarang diterapkan.

 

“Kalau longsor di jalan depan rumah warga itu sudah tidak terhitung berapa kali saat musim hujan. Tetapi, hal itu langsung diatasi oleh warga sendiri. Karena mereka kan kepentingannya untuk bepergian ke kota untuk menjual hasil pertanian. Tetapi, kalau rumah sangat jarang yang parah,” ungkap Bukhori warga Desa Argosari.

 

“Intensitas hujan yang tinggi sering mengakibatkan tanah longsor. Beberapa kali musibah longsor tersebut menutupi sebagian jalan desa. Sehingga warga sering melakukan kerja bakti membersihkan jalan desa itu sendiri karena digunakan untuk akses berdagang. Namun, pada hari Kamis (11-11-2021) kemarin, terjadi longsor yang membuat macet akses jalan satu-satunya dari Desa Argosari – Desa Kandangtepus menuju Lumajang selama kurang lebih 4 jam, kejadian tersebut sungguh sangat merepotkan,” tambahnya.

 

Menurut pandangan aktifis lingkungan hidup dan kehutanan Deddy Hermansjah, “pola tanam yang direkomendasikan untuk kawasan perbukitan adalah menggunakan model pertanaman lorong. Di beberapa titik pada kawasan tersebut perlu ditanami pohon tegakan berakar kuat yang mampu mencengkeram tanah. Sehingga air hujan tersebut tidak langsung turun ke bawah, tetapi berbelok-belok,” paparnya.

 

“Umumnya disebut nyabuk gunung. Tetapi sekarang sebagian besar lahan pertanian di Desa Argosari ditanami bawang daun, kubis sama kentang, sekitar hampir 70 persen-lah. Teman-teman penyuluh pertanian juga sudah sering menyarankan untuk dipasang mulsa plastik. Karena tanahnya gembur, supaya tidak langsung turun kalau terkena hujan,” pungkasnya. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */