Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Antisipasi Kejenuhan Di Pengungsian Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sabtu, 18 Desember 2021 | 17:59 WIB Last Updated 2022-01-04T10:49:50Z
Suasana di tempat pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.


Lumajang - Sampai dengan hari ini kondisi Gunung Semeru masih belum stabil dan potensi erupsi masih terjadi. Status Gunung Semeru yang saat ini pada level III 'siaga' membuat masyarakat harus tetap bertahan di tempat-tempat pengungsian. Oleh karena itu kondisi pengungsi di haruslah menjadi perhatian.

"Rasa jenuh mulai menghinggapi para pengungsi. Jangan sampai rasa jenuh berubah jadi stres dan putus asa. Diperlukan pendampingan sosial bagi para pengungsi hingga masa recovery," ujar Zainal Abidin pengamat dan aktivis Sosial Lumajang yang bermarkas di pertokoan Toga, Jalan Brigjen Katamso Lumajang, Sabtu (18-12-2021).

 

Karakteristik korban bencana, lanjut Zainal, biasanya baru terasa penderitaan di saat kehadiran orang berkurang di lokasi pengungsian.

 

Rasa sepi dan putus asa mulai merasuk hingga mereka bingung melanjutkan kehidupannya tanpa rumah, pekerjaan, bahkan ketiadaan tulang punggung keluarga yang telah menjadi korban.

 

"Karenanya menjadi penting hadirnya para konsultan psikologi untuk melakukan pendampingan. Mereka rentan terhadap penyakit dan berpotensi ada pelecehan seksual. Mereka juga yang sering terabaikan kebutuhan khususnya. Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lumajang", ujar Zainal.

Zainal Abidin memaparkan beberapa upaya yang diperlukan di lingkungan tempat pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru, antara lain:


1. Para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian. Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masuk dan minum.


2. Makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar dan higienis.


3. Kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam.


4. Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian.


5. Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi lain.


6. Setiap para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral mengingat keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari.


7. Perlu stock khusus obat tetes mata, obat batuk alergi dan sirup obat batuk dan antibiotik untuk anak-anak.


8. Bagi anak-anak, perlu upaya untuk melakukan trauma healing yang sesuai kebutuhan dan usianya, dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak.


9. Untuk pengungsi usia lanjut perlu adanya kegiatan produktif seperti menyulam, melakukan aktivitas pengajian bersama-sama dan lainnya yang membuat para pengungsi berusia lanjut ini tetap selalu berpikir positif.


"Tak ada yang lebih penting selain melihat kembali senyum bahagia dan doa terbaik dari para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru," pungkasnya. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */