Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

BNPB: Evakuasi Sebagian Korban Erupsi Gunung Semeru Dialihkan ke Malang

Minggu, 05 Desember 2021 | 10:48 WIB Last Updated 2022-01-04T10:49:52Z
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq

Lumajang - Thoriqul Haq Bupati Lumajang meninjau langsung wilayah dan warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru, Sabtu tengah malam (04-12-2021).

 

Peninjauan dilakukan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Thoriq mengatakan Pemkab Lumajang bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang beserta para relawan tengah melakukan pertolongan atau membantu evakuasi kepada warga yang terdampak bencana alam tersebut.

 

Ia juga menyampaikan dalam keadaan yang masih darurat saat ini, tim yang masih melakukan pencarian dan memberikan pertolongan kepada korban bencana juga perlu memikirkan keselamatan diri sendiri. Hal ini karena kondisi di lokasi bencana masih terdapat lahar yang masih panas dan terjadi hujan abu vulkanik yang sangat lebat.

 

"Sekarang kami masih mengidentifikasi yang bisa kami jangkau dahulu, karena keselamatan tim SAR juga menjadi pikiran kita semua untuk mereka menyelamatkan yang harus diselamatkan dan mereka juga harus selamat, itu yang kami selesaikan dahulu", ungkapnya kepada awak media.

 

Thoriq juga meminta bantuan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Malang untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Pronojiwo.


Ia mengatakan akses jalan menuju ke Kecamatan Pronojiwo tidak bisa dilalui karena jembatan Geladak Perak putus. "Saya sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Malang, dengan harapan bisa membantu kami agar ada droping tenaga dari Kabupaten Malang guna membantu warga di wilayah Kecamatan Pronojiwo", ujarnya.

 

Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, proses evakuasi korban letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang dialihkan menuju Kabupaten Malang akibat kendala abu tebal.

 

"Tim evakuasi ada hambatan, bahwa debu vulkaniknya sangat tebal kemudian mobil-mobil yang tidak dobel gardan susah bergerak", kata Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers yang melalui kanal YouTube BNPB di Jakarta, Sabtu tengah malam (04-12-2021).

 

Ia mengatakan debu tebal akibat letusan Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladak Perak sepanjang sekitar 100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro putus tidak bisa dilalui kendaraan.

 

"Dari unsur TNI-Polri sudah masuk, ada jembatan Gladak Perak yang putus, ini salah satu hambatan pelaksanaan evakuasi para pengungsi, karena para pengungsi ini kalau (Jembatan Gladak Perak, red)  tidak putus dievakuasi ke arah Lumajang. Karena putus hanya bisa dievakuasi ke arah Malang", katanya.

 

Suharyanto mengatakan BNPB telah memfasilitasi tiga titik lokasi pengungsian, yaitu dua lokasi di Kecamatan Pronojiwo (Desa Sumpiturang dan Desa Curah Kobokan) dan satu lainnya Kecamatan Candipuro (Desa Sumberwuluh).

 

"Jumlahnya pastinya (pengungsi) berapa, nanti akan kami update. Jadi itu informasi awal karena baru tadi sore, sehingga informasinya masih belum rinci, tetapi sampai dengan sekarang ini belum dilaporkan adanya korban meninggal dunia", paparnya.

 

BNPB hingga saat ini terus berkoordinasi dengan TNI maupun Pemerintah Daerah setempat terkait potensi korban lainnya dari kalangan pendaki gunung yang terperangkap. "Sampai sekarang belum ada informasi apakah ada pendaki Gunung Semeru yang terperangkap", katanya.

 

Namun Bupati Lumajang telah mengonfirmasi bahwa ada penambahan korban dari kalangan penambang pasir yang masih berusaha dievakuasi, kata Suharyanto menambahkan.

 

"Karena pada saat kejadian letusan, para penambang pasir ini dalam titik yang tidak sempat untuk dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi, ini masih diupayakan oleh BPBD oleh TNI Polri yang ada di sana, termasuk BNPB", pungkasnya. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */