Lumajang – Dari pantauan langsung jurnalis Potret Media hingga pukul 20.30 WIB malam ini suasana di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro dan di Desa Supit Urang serta Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang warga akibat erupsi Gunung Semeru masih terus berlangsung.masih terasa mencekam. Upaya penyelamatan dan
BPBD Kabupaten Lumajang belum menetapkan lokasi pengungsian bagi korban erupsi Gunung Semeru. Namun secara spontan warga berkumpul di titik pengungsian sementara. Saat ini ada beberapa titik kumpul sementara yang sudah dipadati pengungsi, yakni di pertigaan jalan Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal dan Kantor Kecamatan Candipuro serta beberapa lokasi yang dianggap aman untuk sementara waktu atau setidaknya pada malam hari ini.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan media ini, ada beberapa warga yang mengalami luka bakar serius akibat terguyur abu vulkanik panas dan ada juga yang terkena longsoran lava. “Ada warga yang terkena longsoran, korban masih selamat kami angkut ke bawah,” kata Lukman warga dusun Kamar Kajang Desa Sumberwuluh, warga tersebut ditemukan oleh relawan dari komunitas Trail Lumajang.
“Kami juga butuh tenaga kesehatan yang bisa merawat korban luka bakar, ini sebagian sudah kami bawa ke Puskesmas,” ungkap Usman salah seorang relawan tanggap bencana.
Sementara itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta kepada masyarakat Lumajang untuk bahu membahu membantu sebisanya untuk korban erupsi Gunung Semeru tersebut.
“Saudara kita yang terdampak erupsi semeru perlu bantuan kita. Saat ini yang segera diperlukan adalah nasi bungkus, pakaian layak pakai, makanan bayi dan kebutuhan darurat lain. Bantuan bisa di kumpulkan di Pendopo Arya Wiraraja untuk segera kita distribusikan ke lokasi bencana malam mini juga”, kata Thoriqul Haq.
Beberapa organisasi dan komunitas di Lumajang juga sudah mulai bergerak menggalang dan menyalurkan bantuan untuk para korban dan pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Mulai malam ini kami menggalang dana dari pengurus dan anggota Kelompok Pecinta Alam Raja Giri Lumajang, selain itu kami juga mengirim personel yang bergabung dengan Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang untuk membantu evakuasi dan kebutuhan darurat lainnya dilapangan,” ujar Sutikno, SH - Ketua Kelompok Pecinta Alam (KPA) Raja Giri Lumajang. (Heri)