Arik Yanistika saat bersama bibinya |
Pasuruan - Kisah haru dialami oleh seorang pemuda yang hidup sebatang kara, Arik Yanistika (28th) warga asal desa Pucangsari kecamatan Purwodadi kabupaten Pasuruan.
Arik menderita penyakit tumor kanker sejak usia 2 Tahun. Pada saat itu juga dia juga ditinggal ayahnya bekerja ke luar Jawa. Ketika Arik menginjak duduk di bangku sekolah kelas 3 SLTP, ibunya meninggal dunia.
Ditambah lagi minggu lalu, Selasa (30/11/2021), Arik Yanistika mengalami jatuh dari pohon kenanga yang mengakibatkan tulang di punggungnya patah.
Sementara untuk saat ini, Arik tinggal di rumah bibinya yang berada di dusun Kebonwangen RT.06/RW.11 desa Tejowangi kecamatan Purwosari.
Dilansir potretmedia.com, Arik yang lagi terbaring di lantai beralaskan seadaanya, bibinya membenarkan kalau Arik sejak umur 2 Tahun sudah menderita Tumor Kanker di mulutnya. Rabu (8/12/2021).
"Walaupun keponakan saya mederita tumor kanker, dia tidak patah semangat dalam bekerja untuk kelangsungan hidupnya, hampir setiap hari petik panjat pohon bunga kenanga", ucap bibinya sembari meneteskan air mata.
"Alhamdulillah, banyak teman-temanya dan tetangga yang menjenguk keponakan saya sambil memberi bantuan. Dari pemberian itu dibuat untuk berobat dan makanya sehari-hari", tutupnya. (Son/Muh)