Badut ala Siva, di simpang tiga Purwosari |
Pasuruan - Seorang pemuda asal wilayah kecamatan Purwosari kabupaten Pasuruan. Menjadi penghibur pengguna jalannya. Dia bernama Wahid (25th) asal desa Tejowangi.
Informasi yang didapat, Wahid melakukan semua ini demi kecintaan kepada ibunya yang sudah menjanda dikarenakan ayahnya sudah meninggal. Wahid harus berjuang menjadi badut ala Siva. Rabu (26/1/2022).
Kepada PotretMedia dirinya mengatakan kalau harus rela tiap hari berada dijalan raya simpang Purwosari dengan menari-menari sembari menghibur pengguna jalan raya disaat lampu merah.
"Kurang lebih hampir dua bulan menjadi badut ala Siva, saya hanya mengharap simpatik dan uluran tangan dari para penguna jalan raya pada saat lampu merah menyala", ungkapnya.
Apa yang dilakukan menjadi badut ala Siva ini, Lanjut Wahid, semata-mata demi kelangsungan hidup ibunya yang kini sudah menjanda yang tinggal bersamanya.
"Kalau bukan saya sebagai anaknya, lalu siapa lagi, karena bapak saya sudah meninggal, dan inilah sebagai bentuk kecintaan dan darma bakti saya kepada orang tua sebagai anak", imbuhnya.
Semenjak ayahnya meningal, Wahid, sudah menjadi tulang punggung dalam keluarganya meski di usianya yang masih relatif mudah. Wal hasil dengan menjadi badut ala Siva inilah dirinya bertahan hidup bersama keluarganya. (Son/Muh)