Sejumlah peti yang berisi jenazah dan potongan tubuh korban erupsi Gunung Semeru di RSUD dr Haryoto Lumajang. |
Lumajang - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur resmi menutup tugas identifikasi jenazah korban erupsi Gunung Semeru.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Erwin Zainul Hakim mengatakan, penghentian proses identifikasi dilakukan, setelah tim DVI melakukan postmortem dan antemortem seluruh jenazah.
"Sesuai surat perintah Kapolda Jawa Timur, oparesi Tim DVI berakhir per tanggal 3 Januari 2022", kata Erwin saat melakukan pers rilis di RSUD dr Haryoto, Senin siang (03-01-2022).
Selama sebulan Tim DVI Polda Jawa Timur bertugas mengani erupsi Semeru telah menerima 49 kantong jenazah.
Sebanyak 40 jenazah berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan ke masing-masing pihak keluarga.
Dari 40 jenazah itu, 30 di antaranya berjenis kelamin pria, sedangkan 10 lainnya perempuan.
Namun ada 8 lainnya belum dapat identifikasi, proses identifikasi mengalami kesulitan karena kondisi 8 jenazah hanya berupa body part. Selain itu, sebagian besar kondisi body part sudah rusak.
"Delapan body part ini belum diketahui DNA-nya cocok, karena dari beberapa belum ada yang sesuai", terang Erwin.
Disebutkan Erwin, meski posko postmortem dan antemortem sudah berhenti beroperasi bukan berarti posko layananan mengidentifikasi korban erupsi Semeru ditutup.
Jika di kemudian hari ada penemuan jenazah baru, maka proses identifikasi akan ditangani oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
"Sesuai filosofi operasi ini tidak ditutup selama ada dokumen atau body part yang belum diidentifikasi. Apabila di kemudian hari ada muncul data dna terbaru akan dikomado petugas dari Rumah Sakit Bhayangkara", pungkasnya Erwin. (Her)