Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau lokasi pembangunan hunian sementara |
Lumajang - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) yang terletak di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jumat (14-01-2022).
Sekitar pukul 07.45 WIB, Wakil Presiden beserta rombongan terbatas tiba di helipad Lapangan Srikandi, Tempeh, Kabupaten Lumajang disambut oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Selanjutnya, Wakil Presiden meninjau lokasi pembangunan huntara dan melakukan dialog singkat dengan para pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sebagai informasi, rencananya akan dibangun sebanyak 1.951 huntara di atas lahan seluas 81 hektare yang diperuntukkan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Saat ini sudah ada satu unit rumah contoh yang diharapkan dapat menjadi acuan. Pemerintah berencana membangun 1.951 huntara bagi korban terdampak erupsi Gunung Semeru. Huntara ini berdiri di atas lahan seluas 81 hektare.
Saat ini sudah ada satu unit rumah contoh huntara yang akan menjadi acuan untuk standar pembangunan selanjutnya. Selain melihat pembangunan huntara, Ma’ruf juga menyempatkan berdialog dengan para pengungsi.
Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin menyebut bahwa hunian sementara untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru sebagai model perkampungan relokasi yang ideal.
"Ini betul-betul pemukiman yang ideal, bagus, air minumnya setiap keluarga sudah disiapkan, bahkan pengolahan limbahnya juga, ini disiapkan dalam perencanaan yang terpadu. Ini model perkampungan yang ideal", ungkap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam mempersiapkan pembangunan huntara. Ia berharap agar pembangunannya bisa segera diselesaikan agar para pengungsi kembali hidup normal.
"Tentu permintaan saya secepatnya sesuai dengan permintaan para pengungsi agar hari raya bisa ditempati", ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk merumuskan pola penataan ruang di kawasan Gunung Semeru dengan menitikberatkan pada aspek kebencanaan.
"Saya memerintahkan kepada Pemda dan BNPB untuk berkolaborasi dalam merumuskan peruntukan dan penataan ruang pada kawasan relokasi warga warga terdampak erupsi Gunung Semeru, dengan menitikberatkan aspek bencana", kata Wakil Presiden saat meninjau pasca bencana erupsi Gunung Semeru melalui konferensi video dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pada tanggal 16/12/2021.
Wakil Presiden juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk direlokasi ke daerah lebih aman. Apabila kondisi tidak memungkinkan terjadinya relokasi, maka Wakil Presiden meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) gencar mensosialisasikan mitigasi.
"Bila tidak dapat dilakukan, karena ada pertimbangan tertentu, maka Pemda dengan dibantu oleh BPBD secara aktif membantu dan membentuk masyarakat tanggap bencana, serta perlu dukungan aksesibilitas dan kapasitas tempat pengungsian harus disiapkan", ujar Ma'ruf Amin.
Usai meninjau dan melihat langsung ke area relokasi di Desa Sumbermujur, Wakil Presiden beserta rombongan kembali ke Jakarta menggunakan helikopter khusus Kepresidenan dari Lapangan Srikandi Kecamatan Tempeh sekitar pukul 10.15 WIB.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan untuk kelangsungan perekonomian pasca bencana, ia mempersilahkan lahan milik mereka tetap menjadi haknya namun dengan catatan peruntukannya bukan untuk hunian kembali. Selain itu ia juga akan membangun kandang terpadu agar masyarakat mendapatkan penghasilan dari usaha peternakan modern yang terintegrasi.
"Kita saat ini sedang merencanakan pembangunan kandang terpadu, untuk pertanian lahan yang mereka miliki tetap menjadi lahan mereka. Tentu butuh waktu untuk mereka bercocok tanam kembali, mungkin bisa dijadikan tanaman perkebunan seperti sengon atau lainnya", jelasnya.
Thoriqul Haq menargetkan dalam 1,5 bulan kedepan proses pembangunan Huntara dapat dirampungkan secara keseluruhan. Dalam prosesnya, pembangunan akan dikerjakan bersama-sama oleh seluruh relawan maupun non governmental organization (NGO).
"Semoga dalam waktu 1,5 bulan ini secara keseluruhan bisa selesai, kita prioritaskan dulu yang mempunyai balita, anak-anak dan Lansia. Secara beriringan jika pembangunan hunian sementara sudah selesai, maka hunian tetapnya bisa langsung dilaksanakan pembangunan", terangnya kepada awak media. (Her)