Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Angka Stunting Di Lumajang Peringkat Empat Se-Jatim. Mantap!!!

Selasa, 08 Maret 2022 | 20:12 WIB Last Updated 2022-04-02T23:53:15Z
Foto: Ilustrasi anak yang mengalami stunting


Lumajang - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Lumajang mencatat, cukup banyak bayi baru lahir hingga balita yang mengalami berat badan di bawah standar. Kebanyakan kasus-kasus tersebut ditimbulkan dari pernikahan remaja putri yang berusia di bawah 17 tahun.


Pernikahan anak di bawah umur bukan hanya membuat angka perceraian di Lumajang meroket. Namun, juga membuat angka stunting di Lumajang juga melejit. Hal ini tergambarkan dengan fakta bahwa cukup banyak kasus bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit maupun Puskesmas dengan bobot kurang dari 2,5 kilogram.


Kepala Dinkes PPKB Kabupaten Lumajang dr Bayu Ignasius Wibowo mengatakan, sejak tahun 2019, angka prevalensi stunting di Lumajang cenderung menurun. Namun, persentasenya masih tinggi. Bahkan, Lumajang masuk lima besar urutan tertinggi se-Jawa Timur setelah Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, dan Bondowoso.


“Memang tinggi, tapi persentasenya sudah menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Nomor 4 tertinggi. Biasanya bobot bayi yang dilahirkan kurang dari 2,5 kilogram. Itu sangat berisiko tinggi stunting”, ungkap dr Bayu.


Menurutnya, permasalahan ini disebabkan banyak faktor yang saling berkaitan. Antara lain adalah pernikahan di bawah umur yang sebetulnya organ reproduksi belum siap. Kemudian, soal minimnya pengetahuan pasangan muda dalam menjaga kesehatan janin selama masa kehamilan. Berikutnya, ibu hamil yang mengalami anemia.


“Kekurangan sel darah merah tidak bisa dianggap enteng. Kondisi ini juga memicu seorang ibu melahirkan bayi yang rawan stunting. Seharusnya ibu hamil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup”, katanya.


Namun, jika terlanjur, ibu harus segera konsultasi untuk melakukan penanganan-penanganan. Dengan demikain, bobot bayi yang rendah dapat ditangani dengan segera. Caranya, ibu bayi selama seribu hari pertama harus mendapat asupan nutrisi.


“Asupan gizi itu seribu hari pertama bayi lahir bagus untuk percepatan penurunan stunting. Ibu bayi harus menerima asupan makanan dengan nutrisi cukup, supaya ASI lancar dan gizi bayi terpenuhi”, tandasnya. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */