Dusun Curah Kobokan, lokasi yang terdampak langsung erupsi Gunung Semeru di Lumajang menjadi jujukan wisata dadakan warga dari luar kota |
Lumajang – Adalah Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang yang menjadi salah satu di antara beberapa wilayah yang terdampak langsung erupsi Gunung Semeru pada tanggal 4 Desember 2021 lalu.
Lava pijar yang dimuntahkan Gunung Semeru telah merusak ribuan hektare permukiman, kebun dan lahan persawahan di sana.
Tiga bulan pasca erupsi, perkampungan Curah Kobokan kini menjadi spot wisata dadakan.
Banyak warga dari luar kota yang datang ke dusun tersebut yang jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari Puncak Gunung Semeru.
Rata-rata mereka yang datang karena penasaran. Tak hanya ingin tahu dan melihat dari dekat, mereka juga menyempatkan diri untuk mengabadikan beberapa objek foto yang dianggap menarik.
Seperti yang dilakukan oleh Suherman, salah satu warga dari Banyuwangi yang menyempatkan diri datang ke Curah Kobokan bersama sanak keluarganya usai menghadiri acara keluarga di Candipuro.
"Kebetulan kami mampir saja, baru menghadiri acara keluarga di Sumbermujur", kata Suherman, Rabu (09-03-2022).
Tak jauh berbeda maksud tujuan dari Anggraeni, perempuan asal Mojokerto ini mengaku sudah lama ingin datang ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.
Niatnya datang ke Semeru sempat tertunda sebab awal-awal erupsi lalu ada kabar bahwa lokasi bencana dijaga ketat petugas.
"Sebenarnya sebelum tahun baru kemarin mau ke sini, tapi ditunda dulu karena ada penjagaan petugas", ungkap Anggraeni.
Mungkin bisa jadi di masa yang akan datang, Curah Kobokan menjadi tempat jujukan wisata kelam atau dark tourism. Berwisata dengan dengan konsep mengenang peristiwa penting di tempat-tempat terjadinya tragedi di masa lampau saat ini sedang menjadi tren di dunia pariwisata.
Namun, jika Curah Kobokan sekarang dijadikan dark tourism masih terlalu dini. Warga lereng Gunung Semeru masih banyak yang mengalami trauma dan saat ini fokusnya adalah menata kembali kehidupannya. Terlebih lagi, Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih sering meluncurkan lava pijar.
"Gunung Semeru saat ini masih berstatus Siaga level III. Itu artinya masyarakat harus waspada", pesan Patria Dwi Hastiadi Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. (Her)