Gunung Semeru saat menyemburkan Awan Panas Guguran (APG) |
Lumajang – Warga beberapa desa di lereng Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo Kabupaten Lumajang sempat berhamburan ke luar rumah sesaat setelah mendengar dentuman keras pada hari Selasa malam (01-03-2022) sekitar pukul 22.30 WIB.
Warga merasa cemas dengan suara tersebut hingga mencari informasi dengan menghubungi perangkat desa setempat. Kepada awak media, Sekretaris Desa Penanggal Amin membenarkan bahwa memang terdengar dentuman yang sangat keras yang sempat membuat warga desanya panik.
Dan kekhawatiran warga sekitar lereng gunung Semeru tersebut akhirnya terjawab, gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut kembali meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) tadi pagi sekitar pukul 03.03 WIB. Awan panas tersebut mengarah ke sungai Besuk Kobokan dengan jarak luncur sejauh 4 Km.
Data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 2 Maret pukul 00.00-06.00 WIB, gunung Semeru mengalami awan panas guguran satu kali, letusan 9 kali, embusan 6 kali, tremor harmonik 2 kali, dan satu kali tektonik jauh. Hingga pukul 10.30 WIB, status Gunung Semeru masih level tiga atau siaga.
"Berdasarkan laporan dari pengamat gunung api, gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4 Km ke arah tenggara, dengan jarak luncur 4 Km", ungkap Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi kepada awak media, Rabu (02-03-2022).
Petugas mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara di kawasan sungai Besuk Kobokan sejauh 13 Km. Selain itu juga masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari gunung Semeru.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sektor tenggara di kawasan sungai Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer", pungkas Patria. (Her)