Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Demi Obati Sapi Terpapar Virus PMK, Peternak di Lumajang Rela Antri Dokter Hewan Sejak Subuh

Senin, 13 Juni 2022 | 18:58 WIB Last Updated 2022-06-13T12:03:52Z
Pemeriksaan Ternak Sapi yang diduga terpapar virus PMK.

Lumajang - Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang kian mengkhawatirkan. Karenanya, puluhan peternak sapi rela antri berjam-jam di tempat praktek dokter hewan untuk mengobati ternaknya yang diduga terjangkit PMK.


Kondisi itu terlihat di Desa Kunir Lor Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang. Satu per satu para peternak terlihat membonceng seorang dokter hewan, Muhammad Syamsudin (60 tahun) dari tempat praktek menuju kandang sapi.


Sesampainya di kandang, Syamsudin langsung memeriksa kondisi ternak sapi serta memberikan vaksin dan obat luar untuk mulut dan kaki sapi yang luka. Para peternak mengaku rela mengantri di tempat praktek dokter hewan agar sapinya bisa segera ditangani.


"Mulai habis saya subuh datang ke rumah dokter hewan untuk mengobati sapi saya yang sakit PMK. Saya dapat nomor antrian 25", ujar Satuki salah satu peternak sapi kepada PotretMedia, Senin (13/6/2022).


Hal yang sama juga disampaikan Supriyadi. Dia rela mengantri dengan rentang waktu yang lama agar sapinya bisa tertangani oleh dokter hewan.


"Saya dapat nomor antrian 35, ya nggak tau kalau disini ramai sekali yang mau mengobati sapinya. Meski antri nggak masalah, yang penting sapi saya dapat pengobatan", ungkap Supriyadi.


Dalam sehari, drh Syamsudin bisa melayani sampai 40 peternak sapi. Kondisi itu terjadi sejak pertengahan bulan Mei 2022 hingga sekarang. Dirinya mengaku membuka praktek usai subuh hingga jelang malam hari.


"Antrean ini setelah shalat Subuh dan saya dijemput peternak sesuai nomor urut antrian. Dalam satu hari bisa 40 peternak sapi", bebernya.


Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, terdapat lebih dari 3 ribu sapi di Kabupaten Lumajang yang terjangkit PMK. Hingga berita ini diterbitkan, sebanyak 38 ekor diantaranya mati. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */