×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Peternak Keluhkan Lambatnya Penanganan PMK Di Lumajang, Wabup: Petugas Kami Sangat Terbatas Jumlahnya

Senin, 06 Juni 2022 | 21:09 WIB Last Updated 2022-06-06T14:11:23Z
Dokter hewan saat melakukan pemeriksaan medis pada ternak sapi.

Lumajang -  Penyebaran virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) telah menginfeksi ribuan hewan ternak di Lumajang. Kabarnya saat ini sudah mencapai 3 ribu ekor hewan yang terinfeksi.


Wabah ini pun menjadi ancaman serius, terutama bagi peternak dan pedagang daging sapi. Sebab, jika kasus PMK masih tinggi, aktivitas pasar hewan di Kabupaten Lumajang terus ditutup.


Kondisi ini membuat banyak peternak kecewa. Tak jarang mereka mengeluhkan penanganan medis dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang dianggap lambat.


Menyikapi keluhan itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar membeberkan, minimnya tenaga kesehatan menjadi kendala dalam menangani PMK. Sehingga, penanganan untuk ternak yang sakit seringkali menjadi terlambat.


"Petugas kami sangat terbatas jumlahnya. Kami akan gabung petugas lain yang nanti akan dikawal oleh dokter hewan", terangnya.


Indah Amperawati ini juga menjelaskan, bahwa selain terbatasnya dokter hewan, belum turunnya vaksin, juga menjadi kendala dalam mengatasi penularan PMK. Sehingga dokter hewan belum bisa secara maksimal mencegah penularan PMK.


Oleh karena itu, biasanya, dokter hewan ketika terjun ke peternak-peternak akan mensosialisasikan cara alternatif mencegah penularan PMK. Ramuan empon-empon seperti kunyit, jahe, kencur, temulawak dan bawang putih, dipercaya bisa menangkal penularan PMK.


Indah Amperawati berharap para peternak bersabar menghadapi musibah ini. Terlebih, di balik merebaknya PMK, ada sekelompok orang yang justru memanfaatkan keadaan. Mereka menakuti-nakuti peternak bahwa wabah PMK bisa menyebabkan sapi mati. Sehingga sekelompok orang tersebut ingin membeli sapi dengan harga murah. Padahal, jika ditangani dengan benar, penyakit ini bisa disembuhkan. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */