Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Teknologi Konstruksi Huntap Untuk Warga Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Semeru Tahan Gempa Hingga 7 SR

Jumat, 03 Juni 2022 | 07:10 WIB Last Updated 2022-06-03T00:12:59Z
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin saat meninjau hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) untuk warga pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.

Lumajang - Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Iwan Suprijanto mengatakan, bahwa hunian tetap untuk warga pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru tahan terhadap getaran gempa yang berkekuatan hingga 7 Skala Richter (SR).


Hunian tetap sebanyak 1.951 unit yang berada di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro tersebut menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang diklaim sebagai rumah tahan gempa.


"Hunian tetap untuk pengungsi korban erupsi Semeru ini sudah selesai 100 persen", ujar Iwan kepada awak media di sela-sela kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin ke lokasi hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) untuk warga pengungsi terdampak erupsi Semeru, Kamis (02-06-2022).


Menurut Iwan, tempat yang digunakan untuk merelokasi ribuan kepala keluarga pengungsi korban bencana erupsi Gunung Semeru saat ini sudah mendapat rekomendasi dari dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).


"Soal lahan sudah mendapat rekomendasi dari Badan Geologi, PVMBG dan BMKG", kata Iwan.


Ia mengatakan letak geografis hunian tetap dan sementara ini berada di daerah yang memiliki potensi bencana letusan gunung berapi. "Ada potensi gerakan tanah", ungkapnya.


Karena itu Kementerian PUPR membangun hunian tetap ini dengan teknologi RISHA. "Teknologi ini juga digunakan digunakan saat gempa tsunami Aceh, Pidie Jaya dan gempa di Lombok", tambahnya.


Sebanyak 1.951 unit hunian tetap para korban pengungsi korban terdampak erupsi Gunung Semeru ini berdiri di areal seluas lebih kurang 80 hektar di Desa Sumbermujur yang dulunya merupakan kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani.


Berbeda dengan konstruksi rumah pada umumnya, RISHA merupakan hunian dengan konsep bongkar pasang (knock down) dengan proses pembangunan yang tak membutuhkan semen dan bata. Pembangunan rumah bisa dilakukan dengan menggabungkan panel-panel beton dan baut. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */