Kehidupan warga di Kampung Pancasila Desa Senduro Lumajang yang guyub dan rukun. |
Lumajang - Adalah Kampung Pancasila di Dusun II Sumberejo Desa Senduro Kecamatan Senduro menjadi pelopor Kampung Pancasila di Kabupaten Lumajang. Pasalnya, warga di kampung ini ada beberapa pemeluk agama namun tetap hidup damai, rukun dan saling bantu saat berlangsungnya hari besar agama. Kompleks yang terdiri dari 3 RW dan 9 RT itu dikenal dengan nama Kampung Pancasila.
Farid Rahman Kepala Desa Senduro mengatakan, di Kampung Pancasila ada 20 keluarga umat yang memeluk agama Hindu, sedangkan pemeluk agama Kristiani ada tiga keluarga dan untuk umat beragama Islam ada 180 keluarga. Sejumlah warga yang tinggal di Kampung Pancasila ini tampak rukun satu sama lain meski hidup dengan perbedaan keyakinan.
"Walaupun penduduk dalam satu kampung ini berbeda keyakinan, tapi semua tetap hidup rukun dan guyub, apalagi pas ada acara keagamaan, pasti mereka saling bahu membahu untuk membantunya", ungkap Farid.
Tidak hanya itu, kerukunan juga terbentuk dengan adanya kotak koin di depan rumah setiap warga yang akan digunakan sebagai kebutuhan menjaga kebersihan dan keamanan kompleks sesuai jadwal piket.
"Di Kampung ini, setiap rumah diharuskan ada kotak koin seikhlasnya yang nantinya akan diambil setiap hari oleh petugas piket keamanan dan digunakan sebagai kebutuhan pos ronda dan kebersihan lingkungan", ujarnya.
Demikian juga dengan tempat ibadah, di Dusun II Sumberejo ada Masjid, Pura dan Gereja. Semuanya bisa hidup berdampingan dengan damai. "Kita ada gerakan memulai membangun kesadaran antar umat beragama, menumbuhkan semangat Pancasila. Kita selalu guyub rukun untuk bergotong royong", terangnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Sumberejo Senduro Edi Santoso mengatakan, dengan adanya Kampung Pancasila ini diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang ke Senduro agar bisa menjadi contoh untuk kampung yang ada perbedaan agama.
"Semoga masyarakat se-Kabupaten Lumajang memiliki kesadaran untuk membangun kerukunan beragama, bergotong royong. Hidup berdampingan dan membangun semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam bertetangga", pungkas Edi. (Her)