Massa Mahasiswa saat unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan |
Pasuruan - Aksi massa menolak kenaikan BBM, menggema di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan karena kenaikan BBM tersebut dirasakan sangat memberatkan dan menyengsarakan rakyat.
Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMMI), di depan kantor DPRD Kabupaten Pasuruan, secara tegas menolak kebijakan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi. Senin, (12/9/2022).
Dalam orasinya Havid Zaini salah satu koordinator lapangan, menyampaikan 4 point tuntutan yaitu :
1. Menolak secara tegas kenaikan harga BBM bersubsidi.
2. Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan subsidi tepat sasaran.
3. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan penyaluran BBM bersubsidi.
4. Menuntut pemerintah bekerja secara optimal dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dalam memberantas mafia bahan bakar minyak.
Aksi demo tersebut awalnya berjalan kondusif, hingga akhirnya ricuh, kericuhan bermula saat para mahasiswa membakar ban bekas, saat aparat kepolisian mencoba memadamkan api tersebut, para mahasiswa marah, sehingga bentrokan tak terelakkan, 2 mahasiswa sempat di amankan petugas kepolisian, tapi akhirnya dilepaskan kembali.
Akibat aksi unjuk rasa memanas, akhirnya Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudono Fauzan beserta jajarannya dan Kapolres Pasuruan AKBP. Bayu Pratama Gubunagi ikut menenangkan para demonstran sehingga bisa kondusif.
Dihadapan para pengunjukrasa, Mas Dion panggilan akrab Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, menyampaikan, "Saya telah mendengar apa yang sudah adik-adik mahasiswa sampaikan dan saya bersama anggota DPR akan menyerap aspirasi kalian, melalui rapat dan hasilnya akan saya sampaikan pada pemerintah," tuturnya untuk menenangkan para demonstran.
Dipenghujung aksi unjukrasa, massa meminta kepada Kapolres Pasuruan untuk memohon permintaan maaf secara terbuka dan bertanggung jawab akibat kericuhan yang terjadi saat demonstrasi berlangsung.
Dihadapan massa pengunjukrasa, Kapolres Pasuruan, AKBP. Bayu Pratama Gubunagi dengan ksatria memohon maaf secara terbuka kepada mahasiswa, "Demi menjaga Kabupaten Pasuruan yang kondusif, Saya Kapolres Pasuruan mewakili seluruh anggota di lapangan, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar- besarnya atas insiden yang telah terjadi tadi, jika ada sesuatu dan lain hal yang masih kurang berkenan, silahkan membuat laporan secara tertulis dan lengkapi sekalian dengan buktinya", tegasnya.
Setelah puas mendengar permohonan maaf dari Kapolres Pasuruan, akhirnya massa satu persatu membubarkan diri. (Saf/Muh)