Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih fluktuatif membuat statusnya tetap berada pada level III Siaga |
Lumajang - Gunung Semeru beberapa kali terpantau masih mengalami gempa letusan. Dalam satu hari, jumlah gempa letusan bisa mencapai lebih dari 100 kali.
Pantauan dari Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat, bahwa dalam 24 jam terakhir, Gunung Semeru mengalami gempa letusan sebanyak 114 kali. Selain itu, gempa getaran banjir juga terdeteksi sebanyak dua kali dengan amplitudo 6 - 30 mm.
Letusan asap berwarna putih kelabu dalam 24 jam terakhir juga teramati terjadi sebanyak lima kali. Ketinggiannya beragam mulai dari 300 meter hingga 600 meter.
Asap yang muncul dari kawah Jonggring Saloka itu terhitung empat kali mengarah ke selatan dan satu kali mengarah ke utara. Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Liswanto mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih fluktuatif membuat statusnya tetap berada pada level III Siaga.
Liswanto menghimbau, agar warga tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara atau di sepanjang besuk kobokan sejauh 13 kilometer.
"Di luar jarak itu, warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari pinggir sungai, apalagi jika hujan turun karena rawan terjadi banjir lahar", kata Liswanto kepada awak media, Senin (28-11-2022).
Liswanto juga meminta warga untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah untuk mengantisipasi adanya bahaya lontaran batu pijar.
"Semeru masih berpotensi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan banjir lahar, jadi masyarakat diminta tetap waspada dan selalu memperhatikan himbauan petugas", tambahnya.
Diketahui, Meskipun status Gunung Semeru masih pada level III Siaga dan beberapa hari terakhir aktivitas vulkanik Semeru terus terjadi, namun masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru tetap beraktivitas seperti biasa. (Her)