Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Sebagian Besar Pengungsi Korban Erupsi Semeru Akan Miliki Rumah Sebelum Akhir Tahun 2022

Sabtu, 19 November 2022 | 20:48 WIB Last Updated 2022-11-19T13:52:35Z
Hunian tetap (huntap) kawasan relokasi Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.

Lumajang - Pada akhir tahun 2022 ini, sebagian besar para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru ditargetkan sudah menerima kunci hunian relokasi di kawasan Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.

 

Kepala Badan Penanggulangan (BPBD) Patria Dwi Hastiadi, hingga saat ini setidaknya sejumlah 907 KK (Kepala Keluarga) telah menerima kunci hunian tetap (Huntap). Sedangkan sebanyak 1.044 kunci huntap, akan diberikan secara bertahap.

 

Menurutnya, proses pengerjaan hunian untuk para penyintas Gunung Semeru totalnya sudah mencapai 1.951. Hunian yang sudah dikerjakan dan sudah dihuni sebanyak 907 unit.

 

“Sampai saat ini penyintas yang sudah masuk dan terima kunci ada 907 KK. Targetnya, kita upayakan akhir tahun ini bisa diserahkan semua”, kata Patria kepada awak media (Jumat, 18-11-2022).

 

Dijelaskannya, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk melakukan verifikasi sejumlah hunian yang telah siap ditempati oleh para pengungsi.

 

Selain itu, segala persiapan untuk hunian tersebut telah dilakukan pengecekan bangunan. Hal itu untuk memastikan hunian benar-benar siap ditempati oleh para pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.

 

“Sekarang sedang tahap joint inspection, DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Lumajang yang mengecek segala kesiapan hunian”, ujarnya.

 

Proses ini, imbuh Patria, dilakukan lewat pengecekan pada sejumlah bagian rumah seperti fungsi sanitasi, kelistrikan, jendela, pintu hingga sistem pengairan rumah.

 

Setelah selesai dicek, terang Patria, setiap rumah yang lolos verifikasi akan diserahkan secara bertahap kepada penyintas atau korban erupsi Gunung Semeru.

 

“Kalau sudah disubmit jumlah huniannya, baru kuncinya diberikan ke kami untuk diserahkan ke penyintas”, jelasnya.

 

Dilain pihak, Junaedi (40 tahun) salah seorang warga asli Desa Curah Kobokan yang rumahnya terpendam pasir saat terjadinya erupsi Gunung Semeru yang juga sempat mengungsi di Pengungsian Desa Penanggal menyampaikan rasa bahagianya.

 

Saat ditemui wartawan Potretmedia.com (Sabtu, 19-11-2022), Junaedi mengungkapkan bahwa rumah (Huntap) yang telah ditempatinya terasa sangat nyaman.

 

“Saya dan keluarga khususnya dan para warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru pada umumnya mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian dan bantuan dari pemerintah dan berbagai pihak kepada kami para warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Kami sangat bahagia mendapatkan rumah baru yang sangat nyaman ini”, ungkapnya penuh syukur. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */