Karyawan PT. Karya Mitra yang demo saat di temui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andre Wahyudi. |
Pasuruan - Polemik pabrik sepatu PT. Karya Mitra Budi Sentosa (KMBS), yang berada di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, urusan dengan karyawannya semakin tak menentu setelah perusahaan tersebut dinyatakan pailit.
Untuk kesekian kalinya para pekerja pabrik Karya Mitra melakukan aksi demo di depan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, menuntut gaji beberapa bulan yang belum dibayarkan oleh pihak Perusahaan.
Melalui kuasa hukumnya, Suryono Pane, para buruh menyampaikan aspirasinya kepada anggota Dewan, agar bisa menfasilitasi permasalahan pembayaran upah para pekerja bisa menemukan solusi. Rabu, (14/12/2022).
Dalam orasinya, Suryono Pane menyampaikan tuntutan para pekerja dan saat ini masih dalam proses. Pada 22 Desember 2022 mendatang adalah terakhir pengajuan dari kurator, dengan tagihan upah pekerja yang belum dibayar kisaran 80 Milyard, dari 4000 pekerja, selain upah juga ada pesangon, pensiunan serta BPJS yang sudah dipotong tapi belum dibayarkan ke pihak BPJS.
"Tujuan kami ke Gedung Dewan, meminta Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Pasuruan yang menjadi bagian dari Pemda, mengambil langkah-langkah, yang mana 4000 buruh ini adalah warga Kabupaten Pasuruan, yang harus diselamatkan secara ekonomi maupun pendidikan putra-putri mereka, kami juga informasikan, ke Kemensos yang juga hadir, supaya diadakan program khusus untuk para pekerja, agar pemulihan ekonomi mereka bisa teratasi", teriak dia.
Sementara, Wakil Jetua DPRD Kabupaten Pasuruan, Andre Wahyudi menanggapi dengan serius apa yang menjadi aspirasi para pekerja tersebut.
"Kalian semua adalah senasib dan seperjuangan dengan saya, terkait kasus Karya Mitra, segera akan kami sampaikan ke Kementrian BUMN, Pengadilan Niaga, termasuk Kuratornya juga, dan kami secara kelembagaan akan mengirim surat rekomendasi untuk mendorong, kalau aset perusahaan tersebut sudah terjual, agar didahulukan gaji para pekerja, apabila para pekerja mau dimasukkan ke data DTKS, silahkan, akan kami fasilitasi, karena Ikhwal awalnya bantuan apapun itu masuk ke data tersebut", kata dia.
Salah satu pendemo berharap agar anggota Dewan dan Pemerintah daerah segera menindaklanjuti apa yang jadi aspirasinya, serta mencarikan solusi ribuan karyawan PT. Karya Mitra, yang dirumahkan karena telah dinyatakan Pailit, pihaknya butuh solusi agar semua rekannya bisa mendapatkan peluang pekerjaan kembali, untuk bisa bertahan hidup. (Saf/Muh)