Penanaman 3.000 bibit pohon di kawasan Hutan Lindung Perhutani RPH Puspo, BKPH Lawang Timur, KPH Pasuruan. |
Pasuruan - Komitmen PT. Air Bersih Jawa Timur menjaga dan melindungi ketersediaan air di wilayah Umbulan terus ditingkatkan. Kali ini, perusahaan milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur itu melakukan penanaman 3.000 bibit pohon di kawasan Hutan Lindung Perhutani RPH Puspo, Selasa (17/1/2023) lalu.
Hutan seluas 3 Hektar yang terletak di Desa Puspo, Kecematan Puspo Kabupaten Pasuruan dan dikelola oleh LMDH setempat itu ditanami bibit buah. Seperti, alpukat sebanyak 1.000 bibit, durian 500 bibit dan 1.500 bibit kopi.
Direktur Utama PT. Air Bersih jawa Timur, Joko Triono mengungkapkan bahwa komitmen PT. Air Bersih Jawa Timur akan selalu dijalankan untuk melindungi dan menjaga kondisi daerah tangkapan air mata air yang dikelola PT, Air Bersih Jawa Timur di Kabupaten Pasuruan.
“Selama 8 tahun lebih, kami selalu melakukan penanaman pohon, baik di Lereng Gunung Arjuna sebagai hulu air yang diambil di Kawasan PIER Rembang, maupun Lereng Gunung Bromo hulu mata air umbulan yang saat ini dikelola oleh PT. Air Bersih Jawa Timur,” ungkapnya.
Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jawa timur Budi Raharjo yang turut hadir menyampaikan apresiasinya kepada PT. Air Bersih Jawa Timur yang telah menjalankan kewajiban penanaman pohon ini.
“Sebagai perusahaan daerah milik Pemprov Jatim, PT. Air Bersih mempunyai komitmen dan patuh terhadap Peraturan Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menjalankan kewajiban melestarikan lingkungan hidup sebagai bagian dari rekomendasi dan arahan dari pemerintah setempat,” kata Budi Raharjo.
Budi menambahkan, jika program ini sebagai pemenuhan rekomendasi dan arahan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan dengan memperbaiki tutupan lahan daerah tangkapan air sekitar DAS Rejoso maupun DAS Petung melalui perbaikan vegetasi dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, kegiatan penanaman pohon yang dilakukan PT. Air Bersih Jatim kali ini menggandeng Yayasan Cempaka Prigen. Sebagai mitra, Cempaka telah merancang program konservasi hutan dan daerah tangkapan air yang tidak hanya penanaman saja, melainkan perawatan, pemberdayaan masyarakat dan monitoring pohon selama satu tahun kedepan.
“Yayasan Cempaka selalu mengedepankan proses perawatan dan pelibatan masyarakat dalam merawat pohon yang telah ditanam, sehingga keberlanjutan pohon akan terjamin,” ujar Sarifudin Lathif, Direktur Yayasan Cempaka.
Sebagai informasi, kegiatan ini juga di hadiri dari beberapa unsur pemerintah dan masyarakat setempat, antara lain, dari DLH Kabupaten Pasuruan, Perum Perhutani KPH Pasuruan, KRPH Puspo dan Keduwung, Forum DAS Pasuruan, Muspika Puspo serta dari perwakilan masyarakat dan LMDH Duta Rimba Sejahtera Puspo. (Ay/Muh)