 |
| Ilustrasi gambar. |
Pasuruan - Kegaduhan pemberitaan terkait adanya miskomunikasi antara Polres Pasuruan dengan awak media di kabupaten Pasuruan yang diberitakan sebelumnya, mendapat respon dari pihak Humas Polres Pasuruan.
Kepada Potret Media melalui pesan WhatsApp terkait viralnya pemberitaan terjadinya miskomunikasi tersebut, Kasi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang mengatakan kalau hubungan Polres Pasuruan dengan sejumlah wartawan baik-baik saja.
"Sampai saat ini, yang kami rasakan hubungan kami dengan sejumlah wartawan masih baik-baik saja kok mas, dan masih tetap saling bersinergi," kata dia, Kamis (27/04) malam.
Pernyataan Kasi Humas Polres Pasuruan tersebut ternyata berbanding terbalik dengan kondisi dan keluhan sejumlah wartawan, karena rekan-rekan wartawan di Kabupaten Pasuruan banyak yang mengeluh akibat perlakuan yang berbeda atau tebang pilih (di anak tirikan, red*) antar sesama insan pers, mengenai anev dan given kegiatan Polres Pasuruan.
Sementara itu, wartawan biro Pasuruan, Brilian News, Jamal mengungkapkan bahwa permasalahan tersebut memang sudah lama dirinya rasakan bersama rekan-rekan yang lainnya, tetapi untuk tetap menjaga marwah profesinya untuk menjadi jurnalis yang profesional, hal tersebut di kesampingkan.
"Karena dirasa terlalu lama perlakuan tebang pilih tersebut, sehingga ada gerakan pemboikotan pemberitaan kegiatan atas kinerja baik Polres Pasuruan. Kendati demikian adalah puncak kekecewaan kami atas perlakuan yang berbeda alias tebang pilih yang dilakukan pihak Polres Pasuruan terhadap wartawan di Kabupaten Pasuruan," ujarnya, Jumat (28/04).
Bukan hanya itu, Jamal juga menambahkan pergerakan yang dia lakukan bersama rekan-rekan wartawan tersebut adalah murni untuk memperjuangkan nasib rekan-rekan wartawan di Kabupaten Pasuruan yang di anak tirikan oleh Polres Pasuruan.
"Untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak pilih kasih dalam menjalankan profesinya, sehingga menjadi wartawan yang profesional sebagai kontrol sosial di masyarakat," ucap Jamal. (Saf)
