Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat pimpin apel Karhutlah di Kaliandra Resort, Prigen. |
Pasuruan - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menggelar Apel Siaga Gabungan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2023, di Kaliandra Resort, Desa Dayurejo, Prigen, Pasuruan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung Apel Siaga Pengendalian Karhutla 2023, untuk antisipasi Kebakaran hutan dan lahan di masing-masing kawasan di wilayah Jawa Timur, untuk meminimalisir terdampaknya tingkat kepunahan keragaman hayati pasca kebakaran hutan dan lahan. Rabu (7/6/2023).
Juga, hadir Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Jumadi, Kepala BKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, beserta jajarannya, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, serta seluruh team relawan Tahura R. Soerjo.
Kegiatan tersebut secara seremonial berlangsung cukup lancar, yang di awali dengan santunan anak yatim dan penyerahan bantuan 20 unit alat Pemadam kebakaran (Jet Scooter) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang di serahkan secara simbolis oleh Gubernur Jatim, kepada masyarakat peduli api Tahura R. Soerjo, karena mereka adalah ujung tombak dalam Pengendalian Karhutla di wilayah Tahura R. Soerjo.
Dihadapan sejumlah media, Khofifah menyampaikan bahwa Apel Siaga Gabungan Pengendalian Karhutla, bertujuan supaya masing-masing elemen melakukan langkah-langkah antisipatif, mitigasi, dan konsolidasi karena semuanya terdiri dari berbagai team, dari kehutanan ada Polhut, ada pengelola Taman Nasional, relawan, BPBD, dan BNPB. Konsolidasi menjadi sangat terbangun kewaspadaan dan kesiap-siagaannya dalam tataran pengendalian hutan maupun lahan.
"Dari tahun 2019 sampai 2022 secara prosentatif area kebakaran Hutan mengecil, tetapi kita tidak boleh melihat kecilnya dampak kebakaran tersebut, karena potensi kemungkinan ada keragaman hayati yang terdampak dan harus kita jaga kelestariannya," kata dia.
Selain itu, Kepala Dinas Kehutanan Jatim, juga menambahkan, di setiap elemen pemangku kawasan mempunyai konsep preventif yang sama di daerahnya, sesuai arahan Gubernur Jatim, dari tahun 2019 - 2022, harus mempunyai prioritas yang sama, tidak boleh berasumsi yang tidak baik.
"Setiap pemangku wilayah sudah punya SOP untuk preventifnya, saat ini kita mempunyai 700 relawan di Tahura R. Soerjo. Ini untuk menyadarkan masyarakat," tambah Khofifa. (Saf)