Ratusan warga terdampak banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru yang mengungsi di Balai Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro. |
Lumajang - Ratusan warga Kabupaten Lumajang yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi, Jumat (7/7/2023) siang tadi. Kini harus mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.
Terdapat tempat yang menjadi titik pengungsian, antara lain Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tambahrejo, Balai Desa Besuk, Dusun Kampung Baru Desa Sumberwuluh, Pondok Pesantren Nurussalam Jarit, rumah warga Patung Salak, rumah komunitas Wani Gosong Jarit, Balai Desa Pronojiwo, Balai Desa Tempursari dn Balai Desa Tempursari.
Informasi yang didapat PotretMedia, dari berbagai sumber, terdata sejumlah 516 jiwa pengungsi di beberapa tempat pengungsian tersebut.
Jauhari, salah satu pengungsi warga Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro mengatakan, bahwa Ia dan keluarganya memilih mengungsi karena masih trauma dengan kejadian erupsi Gunung Semeru tahun 2021 silam.
Meski rumahnya belum terdampak banjir, namun besarnya banjir bandang lahar dingin tersebut berpotensi dapat meluap hingga ke pemukiman.
Pasalnya, kata Jauhari, sungai yang berada di depan rumahnya mendadak meluap deras dengan membawa material pasir dan batu.
“Rumah ndak kena, tapi sungai di depan rumah mendadak meluap deras dengan membawa material pasir dan batu. Jadi saya dan keluarga ketakutan dan segera mengungsi dulu, soalnya hujannya besar dari semalam," kata Jauhari di lokasi pengungsian. Jumat (7/7/2023) malam.
Selain itu, Lukito, pengungsi lainnya juga mengaku memilih mengungsi karena khawatir rumahnya diterjang banjir.
"Ketika kami mendapat informasi airnya semakin besar, kami langsung mengungsi, khawatirnya sampai ke rumah", ungkapnya.
Sementara, salah seorang pengungsi warga Desa Tumpeng, Rukmini mengatakan, bahwa untuk saat ini yang dibutuhkan oleh para pengungsi adalah obat-obatan, makanan, pakaian, selimut dan alas tidur.
“Yang dibutuhkan keperluannya yakni obat, obat-obatan, makanan, pakaian, selimut dan alas tidur. Perlengkapan bayi juga”, ujarnya.
Menyikapi bencana tersebut, Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang telah melaporkan kepada Pusdalops BNPB, bahwa ada beberapa kerusakan infrastruktur yang diakibatkan banjir lahar hujan tersebut, yakni putusnya 3 jembatan, 3 jembatan limpas rusak, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, 1 unit bengkel rusak sedang dan 1 unit rumah mengalami rusak ringan.
Jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Kali Regoyo di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Jembatan di Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro dan Jembatan perbatasan Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. (Her)