Aksi Demo ATUR di depan gedung Balai Kota Pasuruan. |
Pasuruan - Aliansi Transparansi Untuk Rakyat Pasuruan (ATUR) lakukan aksi demo kepada pemerintah daerah kota (Pemkot) Pasuruan. Rabu (16/8/2023).
Mereka menyuarakan penolakannya terkait beberapa dugaan proyek di Kota Pasuruan, serta menilai kinerja Pemkot tidak professional.
Aksi demo yang diikuti ratusan masa tersebut, berangkat dari GOR Kota Pasuruan.
Kemudian, mereka berhenti di depan gedung Dispora, Bappeda hingga Balai Kota Pasuruan.
Mereka menolak pembangunan jalan mulai perencanaan tahun 2010 sampai pelaksanaan tahun 2013, yang dinilai menghambur-hamburkan uang, sebab proyek jalan bukan merupakan proyek skala prioritas.
Selain itu, mereka meminta bubarkan panitia pembebasan JLU. Lantaran itu diduga ada kong-kalikong dengan broker mafia tanah dan akan dibuat pesta oleh oknum.
"Kami menolak terkait JLU karena keuangan tidak ada, karena pembebasan butuh 200 milyar, ada 85 milyar, kekurangannya yaitu 115 milyar," kata Ketua GMFKPPI Pasuruan, Ayik Suhaya.
ATUR juga menilai kinerja Pemkot Pasuruan bobrok. Dan itu terbukti dengan adanya beberapa bangunan yang mangkrak di Kota Pasuruan.
Kedatangan mereka di depan Balai Kota Pasuruan, di terima dengan baik oleh Pemkot Pasuruan. Sehingga perwakilan dari ATUR di persilahkan masuk ke Ruang Untung Suropati Pasuruan.
Sementara, Sekretari Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Rudiyanto menjelaskan kalau masukan dari ATUR ada yang sudah coba di jawab dan mungkin ada juga yang menjadi pertimbangan pemerintah.
"Bahwa pemerintah daerah melakukan pembangunan itu kan sudah ada regulasinya," ujarnya.
Namun, jawaban dari pihak Pemkot Pasuruan masih belum bisa diterima oleh ATUR. Sehingga mereka melanjutkan aksi demo di depan gedung DPRD Kota Pasuruan. (Muh/Muh).
Tonton Video :