Potretmedia.com - Para kelompok tani Rogotrunan Lumajang, mengeluh. Pasalnya, aliran air ke sawah yang mereka inginkan 7 hari mengalir dan 7 hari berikutnya libur, ternyata meleset. UPTD pengairan Kabupaten Lumajang menerapkan aturan 3 hari mengalir dan 4 hari libur.
Menurut para petani, aturan tersebut membuat para petani kelimpungan. Yang diharapkan para petani, selama ada proyek pengerjaan plengsengan Kali Temi itu diharapkan 7 hari libur 7 hari mengalir.
"Lah sekarang yang terjadi 4 hari libur 3 hari mengalir sesuai jadual dari pihak pengairan. Keinginan kami, petani minta dialirkan 7 hari libur 7 hari mengalir. Karena apa? Kalau 7 hari mengalir itu bisa mencukupi sawah seluas 150 hektare, kurang lebih. Kalau cuma 3 hari mengalir itu tidak mencukupi sawah seluas kurang lebih 150 hektare," papar perwakilan kelompok tani, Abdul Basith.
Tapi karena jadual aliran air tersebut sudah keluar, maka petani menginginkan ada rembukan.
"Jadual aliran air ini sudah keluar. Oleh karena itu, perlu ada rembukan dengan kelompok tani. Kami pun sudah konfirmasi dengan pihak pemborong pun menyanggupi 7 hari libur 7 hari mengalir. Karena 7 hari mengalir itu bisa mencukupi lahan pertanian seluas 150 hektare," pungkasnya.
Sementara itu, pihak UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Lumajang belum bisa dikonfirmasi. (Her)