Dalam garis kotak merah, bangunan yang di perbaiki pihak CV. RABBANA. Selebihnya hasil iuran warga yang modal hutang. |
Pasuruan - Pengerjaan rehabilitasi irigasi Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang (SDATR) Kabupaten Pasuruan yang dikerjakan oleh CV. RABBANA hanya dalam waktu kisaran 7 (tujuh) bulan sudah jebol.
Rehabilitasi irigasi yang terletak di Desa Cowek Kecamatan Purwodadi itu dengan nilai anggaran Rp173.910.000 alhasil pengerjaannya di duga asal-asalan.
"Proyek dikerjakan pada bulan November 2022 dan pada bulan Mei 2023 sudah jebol, bahkan saluran irigasi terbelah seolah terkena bencana," kata, DL, petani setempat beberapa waktu lalu.
Atas jebolnya jalur irigasi tersebut, lanjut DL, sekitar 45 hari sawah milik para petani tidak dapat terairi untuk kebutuhan tanamannya.
"Warga resah dan ketakutan padi yang di tanam akan mati, dengan modal hutang warga bangun jalur irigasi dengan pengerjaan secara swadaya," tambah dia.
Kepada awak media, warga menunjukkan nota pembelian material yang menghabiskan biaya kisaran 5 juta rupiah dan itu modal hutang.
"Jalur irigasi ini kami bangun dengan kokoh, bahkan ada cor besi di bagian lantai cuma habiskan 5 juta," kata warga.
Warga menilai rendahnya kualitas pengerjaan tersebut diduga sengaja tidak di awasi oleh konsultan pengawas dan Dinas terkait.
Sementara itu, PPTK Irigasi Dinas SDATR Kabupaten Pasuruan, Bensu mengaku kalau proyek dengan kode paket 15718xxxx itu masih dalam masa pemeliharaan.
"Mencari solusi tentang masalah perbaikan di desa Cowek, karena perbaikan kerusakan seharusnya dilakukan oleh pihak kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan," terang dia melalui seluler, Kamis (10/8/2023).
Dari berbagai data, juga dijumpai, bahwa kejadian ini bukan satu-satunya dan diduga OPD juga ikut berperan dalam kejadian tersebut, sebab lemahnya pengawasan menjadi salah satu faktor utama rendahnya kualitas pekerjaan. (Muh/Muh)