 |
| Kades Martopuro, Riyanto dan Forpimcam Purwosari siap sukseskan acara turnamen. |
Pasuruan - Viralnya kutipan video yang tersebar di berbagai grup WhatsApp, soal pembubaran turnamen volly Martopuro Cup yang dilakukan Polsek dan Kasi Tantrib Purwosari, lantaran tak kantongi izin keramaian, kini masalah sudah clear.
Turnamen volly yang terlaksana di Desa Martopuro Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, ketika dibubarkan paksa dan sementara oleh Kapolsek Purwosari, AKP Hudi Supriyanto situasi sempat memanas, bahkan sempat adu cekcok.
Seperti yang diterbitkan berita sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Martopuro, Riyanto membentak-bentak Kapolsek.
Namun, situasi yang memanas tersebut dapat diredam oleh pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan, melalui Kadispora, Taufiqul Goni.
Berlokasi di Balai Kecamatan Purwosari, Goni memimpin acara mediasi yang juga di hadiri staff KONI, H. Nur Holis, Camat Purwosari, dan Forpimcam serta AKD dan Kades Martopuro. Senin (30/10/2023).
Dalam diskusi mediasi, Goni menyampaikan kalau memang setiap acara keramaian tersebut harus memiliki izin dari pejabat yang berwenang.
"Dalam hal ini rumahnya yang memegang izin adalah pihak kepolisian, baik Polsek maupun Polres," urainya.
Sehingga dalam hasil diskusi, turnamen volly Martopuro Cup saat ini diliburkan, dan turnamen dilanjutkan setelah keluar dari izin PBVSI setelah tanggal 5 November 2023 esok.
Selain itu, Camat Purwosari, Munif Triatmoko juga menyampaika kalau soal izin keramaiannya sambil berjalan.
"Izin keramaiannya sambil berjalan, dan untuk izin dari PBVSI insya Alloh keluarkan setelah tanggal 5," kata dia.
Kendati demikian, lanjut Munif, acara turnamen Martopuro Cup ini akan dilanjutkan setelah tanggal 5 November 2023 mendatang. Dan insya Alloh akan di hadiri juga oleh Kadispora.
j"Harapan kami hal ini dijadikan pelajaran bagi masyarakat, karena semua turnamen apa saja, jika mengundang keramaian harus ada izin. (Son/Muh)
