Pasuruan - Komitmen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil, Kabupaten Pasuruan, dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, secara intens terus lakukan upaya-upaya dalam memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Menciptakan inovasi merupakan bagian dari upaya RSUD Bangil, meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk inovasi Layanan Unggulan "ELADALAH" (Edukasi, Layanan Ingatkan Kontrol, Daring Masalah Kesehatan Sebelum Kontrol, Layanan Bantu Daftar Kontrol, dan Hotline Untuk Keadaan Emergency).
Subko Humas RSUD Bangil, M. Hayat, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, apa itu Layanan Unggulan "ELADALAH", tercipta dari kebiasaan pasien selama ini, di masyarakat, masih banyak ditemukan kasus pasien pasca rawat inap yang menunda jadwal kontrol, bahkan ada yang sudah tidak mau kontrol lagi. Kondisi ini semakin parah saat pandemi COVID-19, pasien takut dan enggan kontrol sehingga proses perbaikan kondisi atau penyembuhan pasien semakin lama.
"Kasus tersebut banyak ditemukan, hal ini menyebabkan kondisi pasien tidak menjadi lebih baik, tapi malah semakin memburuk dan ujung-ujungnya dibawa kembali ke IGD, dengan kondisi lebih parah. Hal ini terjadi, mayoritas pasien yang tinggal di daerah pelosok, dengan kondisi pasca rawat inap, yang seharusnya perlu perawatan berkelanjutan," ungkapnya. Rabu (07/02/2024).
Hayat juga menjelaskan, rendahnya tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan diri sendiri, menjadi kendalanya, harusnya selalu kontrol, untuk mengetahui tindakan ke berkelanjutan pasca rawat inap.
"Survei menunjukkan angka kunjungan rawat jalan di RSUD Bangil, yang mengalami penurunan, Pada Tahun 2019, jumlah kunjungan 158.662 dan Tahun 2020, turun menjadi 94.255 kunjungan. Penyebab lain turunnya kunjungan adalah kesulitan transportasi dan beberapa kendala prosedur pengurusan rujukan berjenjang," jelas dia.
Adapun beberapa faktor yang selama ini pasien enggan kontrol disebabkan karena di antaranya:
1. Pasien Pasca rawat inap merasa sudah sembuh benar, padahal kesadaran kontrol itu untuk pemulihan penyembuhan pasca rawat inap supaya kondisi lebih baik dan lebih cepat.
2. Terbatasnya sarana transportasi pasien, karena infrastruktur wilayah Kabupaten Pasuruan, yang sangat luas dengan letak geografis dikelilingi oleh pegunungan, darat dan lautan, sehingga akses transportasi umum belum semuanya dapat terjangkau, terutama di wilayah pelosok.
3.Karena pasien merasa sudah sembuh jadi enggan mengikuti prosedur pendaftaran Offline, karena harus menunggu terlebih dahulu.
4.Masa pandemi COVID-19, membuat sebagian besar masyarakat takut ke rumah sakit, karena takut di-Covid-kan.
Lebih lanjut, Hayat juga menjelaskan, bahwa tujuan dari inovasi Layanan Unggulan "ELADALAH" adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya kontrol pasca rawat inap, dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang paripurna.
"Kedua tujuan ini perlu dicapai dengan cara meningkatkan pelayanan dan kepedulian petugas, memudahkan pasien untuk kontrol, mempercepat proses penyembuhan dengan sadar kontrol, mempermudah akses layanan kontrol masyarakat yang berada di pelosok," tutupnya. (Saf/Ro)