Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Utama Mobile (SPACE)

Indeks Berita

Masyarakat Kecewa "Operasi Pasar" di Pasar Bangil Hanya Untuk Pedagang, Lembaga GP3H Angkat Bicara

Jumat, 01 Maret 2024 | 22:40 WIB Last Updated 2024-03-01T15:49:04Z
UPT Pasar Bangil Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Pasuruan - Ditengah kondisi perekonomian masyarakat yang tidak stabil, ditambah lagi dengan melambungnya harga-harga keperluan bahan pokok, sungguh sangat memberatkan dan menjadi beban masyarakat.

Saat ini masyarakat mengharapkan Pemerintah hadir untuk memberikan solusi, agar harga-harga kebutuhan bahan pokok bisa stabil dan daya beli masyarakat kembali terjangkau terhadap kebutuhan sehari-hari.

Operasi pasar ataupun pasar murah, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, melalui Disperindag, harusnya lebih tepat sasaran yang didistribusikan langsung untuk masyarakat dulu, bukan untuk pedagang. 

Seperti kejadian operasi pasar di Pasar Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, banyak masyarakat yang kecewa, bahwasannya operasi pasar tersebut di khususkan untuk para pedagang yang notabene-nya masyarakat sangat mengharapkan bisa mendapatkan beras dengan harga murah. Jum'at (01/03/2024).

Kepala Pasar Bangil, Nanang Khosim, saat ditemui awak media menyampaikan ada salah pemahaman terkait informasi yang telah diterima masyarakat, Operasi Pasar hari ini, memang khusus untuk para pedagang, dan itu sudah disosialisasikan jauh-jauh hari kepada masyarakat dan para pedagang. 

"Saya bersama tim, sudah sosialisasikan kepada masyarakat dan para pedagang, bahwa operasi pasar pada hari ini khusus untuk para pedagang, mungkin ada salah pemahaman terkait informasi yang sudah diterima masyarakat," terangnya.

Sementara itu, terkait adanya laporan kekecewaan masyarakat soal operasi pasar di Pasar Bangil ini, Lembaga GP3H, Sugito dari DPP bidang Investigasi, angkat bicara, menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan distribusi beras dari Bulog, ini perlu dikaji ulang, baik teknis ataupun sosialisasi yang dilakukan secara intens, karena banyak masyarakat yang tidak faham tujuan Operasi Pasar Bulog ini.

"Operasi Pasar kali ini fokus untuk para pedagang, dengan harapan pedagang bisa menjual beras sesuai dengan harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan, tapi karena kurangnya sosialisasi ditambah gencarnya pemberitaan di medsos, hingga dipersepsikan oleh masyarakat sebagai operasi pasar murah, sehingga masyarakat banyak mendatangi tempat operasi pasar, untuk mendapatkan beras dengan harga murah," ujar Sugito.

Ia berharap Disperindag bersama jajarannya, untuk lebih aktif lagi mengontrol pendistribusian beras ke pedagang, jangan sampai ada pedagang-pedagang curang yang sengaja mencampur atau mengoplos dengan beras luar, dan menjualnya dengan harga pasar saat ini, yang selisihnya sampai 6 ribu dengan beras Bulog.

"Tujuan Pemerintah sebetulnya sudah jelas saat ini, gencarnya Operasi Pasar diharapkan mampu mengendalikan harga beras yang cukup tinggi, yang perlu diperhatikan, evaluasi kembali teknis pendistribusian, agar harapan  masyarakat untuk mendapatkan  beras dengan harga murah, bisa terwujud," imbuh dia.

Lanjut Sugito, Terkait tadi adanya laporan masyarakat yang mau membeli beras ke pedagang, yang sudah mendapatkan beras dari Bulog, tapi tidak mau melayani, pihaknya patit menduga bahwasanya pedagang tersebut mau mengoplos dengan beras luar untuk mendapatkan untung yang besar.

"Saya berharap Kapala Pasar Bangil, untuk mengcros-chek kembali kebenaran laporan tersebut, agar ditindaklanjuti ke pedagang, supaya momen operasi pasar seperti ini, tidak disalah gunakan oleh pedagang-pedagang nakal, dan ini sangat merugikan masyarakat," tutupnya. (Saf/Ro/Red)
×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */