Jember - Pencairan subsidi pedagang pasar baru kencong masih terkatung-katung, sebab berbagai upaya paguyuban juga tidak membuahkan hasil.
Hal tersebut membuat pedagang yang subsidinya pasca kebakaran Tahun 2006 merasa di abaikan oleh pemerintah kabupaten Jember.
Menurut warga padahal untuk subsidi sudah jelas harus dibayarkan oleh pemerintah, namun hal itu tidak segera dilakukan meskipun harus berganti bupati berkali-kali namun hasilnya zonk, permasalahan tidak kunjung selesai.
Tidak hanya subsidi, untuk surat izin menempati atau SIM yang harus dikeluarkan Disperindag setempat tidak kunjung ada kejelasan.
Dalam periode kepemimpinan Hendi, tidak satu-pun masalah yang diselesaikan. Berkali-kali surat dan komunikasi diupayakan tapi Hendi selalu mengabaikan masalah masyarakat Kencong.
Para pedagang pasar menilai, dari matinya hati nurani pemkab Jember itulah, akhirnya pedagang pasar baru kencong yang sangat kecewa berat melakukan pemasangan kain kafan tepat di logo pemkab Jember untuk kedua kali.
Dua logo pemkab Jember yang bertuliskan jelas bahwa pasar ini milik pemerintah daerah sengaja di pasang kain kafan berukuran raksasa berdiameter Antara lebar 15 meter dan tinggi kurang lebih 5 meter dengan bertuliskan kekecewaan berat terhadap pemkab dan para petinggi yang menjabat di ruang lingkupnya. Belum lagi permasalahan PKL liar yang terkesan sengaja dibiarkan.
Tulisan yang terlihat jelas yaitu, "Masyarakat kencong diabaikan oleh Hendi. Pedagang pasar baru menutup logo, karena pemerintah dinilai janji-janji tok".
Salah satu kutipan di kain kafan yang terpasang di pinggir jalan raya dan dilihat oleh ribuan pemotor lalu lalang di jalan raya provinsi Jember-Lumajang tersebut, tepatnya di depan kantor Kecamatan Kencong.
Selain itu, ada tulisan penegasan juga jika pasar ini bukan milik pemkab Jember.
Terkait peristiwa pemasangan logo kain kafan tersebut, pihak juru bicara pedagang pasar baru kencong, Martin Alamsyah Kamal saat ditemui disela-sela kesibukan, menyampaikan dengan tegas bahwa pihaknya kecewa sekali. Kamis (17/10/2024).
"Kami kecewa sekali, kami berkali kali dibohongi pemkab Jember. Ini kami pertegas lagi, dan kami tutup kain kafan selamanya hingga permasalahan subsidi dan SIM segera di selesaikan oleh pemkab Jember," kata Martin.
Sementara itu, ditempat terpisah salah satu calon bupati nomer urut 02 Muhammad Fawait SE msc disela sela apel sholawat dimintai pendapat terkait permasalahan pedagang pasar baru kencong yang tidak kunjung usai, pihaknya menegaskan.
"Kami disuruh pak Prabowo harus berpihak kepada rakyat, maka dari itu nanti yang kami lakukan langsung bertemu bersama para pedagang dan kita bedah tuntas, dan saya pastikan masalah pasar baru tuntas jika itu dilakukan dengan cinta dan keseriusan," jelasnya.
Hasil dari konfirmasi kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Jember terkait subsidi dan juga SIM, Yuliana menyampaikan via WhatsApp saat di konfirmasi.
"Kami sudah ajukan kepada tim anggaran dan kami mengunggu apakah ada alokasi anggaran melalui kami untuk tahun 2025 bagi pedagang pasar baru kencong," jelasnya. (Ulum)