|
Pasuruan - Terhentinya uang CRS dari PT MJB Pharma ke Madin Irsyadul Mubtadi'in Desa Bakalan Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, juga membuat ketidaktahuan penasehat Bumdes Mas Huda. Rabu (27/11/2024).
Berdasarkan hasil konfirmasi awakmedia kepada penasehat Bumdes Mas Huda dirumahnya, tepatnya di Dusun Bakalan pada 26 Nopember 2024 kemarin.
Mas Huda selaku penasehat Bumdes Desa Bakalan mejelaskan, kalau dirinya tidak tau kalau ada dana CSR yang awalnya diberikan untuk Madin kemudian dialihkan ke Yayasan melalui Bumdes oleh pemerintah desa Bakalan.
Tak hanya itu, Mas Huda juga menambahkan, selaku penasehat Bumdes merasa dirinya hanya dijadikan sebagai pelengkap (Boneka) di struktur, terbukti dengan adanya persoalan yang ada, tidak ada satupun pengurus Bumdes yang koordinasi maupun konfirmasi.
"Buktinya dari pengurus Bumdes tidak memberi tahu saya by tlpn atau lisan," jelasnya.
Sementara menurut Aktivis LSM Penjara Indonesia Zainul Abidin, apa yang disampaikan oleh Mas Huda sangat tidak masuk akal, karena dirinya itu selaku penasehat, jangan-jangan itu hanya alibinya untuk sembunyi dari persoalan yang ada.
"Saya menduga Mas Huda Hanya beralibi Ingin mencari titik aman," ungkapnya.
Masih kata Zainul, bila Mas Huda tidak tau menau kegiatan yang ada di Bumdes, itu bohong (itu hanya alasan ingin sembunyi dari polemik yang ada), karena dia seorang penasehat Bumdes, seharusnya mengetahui semuanya, mala berkata tidak tau, (itu namanya penasehat dalam ludruk).
"Saya menduga kalau Mas Huda juga menyembunyikan sesuatu dibalik dia sebagai penasehat, dengan mengatakan tidak tahu apa-apa" kata Zainul ke PotretMedia.com.(Son).