|
Pasuruan - Meski telah dapat surat somasi dari Pengurus Yayasan Irsyadul Mubtadi'in Babatan, Kepala Desa (Kades) Bakalan, Ahmad Abdulloh tetap santai dan enjoy dalam menjalankan roda pemerintahan.
Hal ini, sebagaimana yang telah di sampaikan oleh sang kades kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya. Dirinya menegaskan, dengan memberikan kembali uang CSR/Afalan bagi hasil dari PT MJB Pharma ke Madrasah Diniyah (Madin) yang sempat terhenti selama kurang lebih satu tahun itu memang kebijakannya selaku kepala desa.
Perlu diketahui, bahwa kebijakannya itu berdasar lantaran uang Afalan dari semua perusahaan yang ada di desa Bakalan sifatnya sudah jelas merupakan aset desa dan menjadi Pendapatan Asli Desa (PAD).
"Pengelolah PAD dalam hal ini Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang saya tunjuk, kalau BUMDesa telah menghentikan penyalurannya ke Yayasan dan diberikan ke Madin itu atas petunjuk saya sebagai bentuk kebijakan prerogatif kepala desa," tanggapnya.
Selain itu, lanjut Ahmad Abdulloh, sebenarnya dirinya sudah melakukan berbagai upaya untuk mendamaikan, antara Yayasan dan Madin supaya tidak bergejolak, namun kedua belah pihak rupanya sampai saat ini masih belum tuai titik temu.
"Saya sudah berupaya semaksimal mungkin berusaha supaya kedua belah pihak berdamai, satu lagi, sekarang saya di somasi oleh Yayasan, pertanyaannya, apakah saya menghabiskan uang Afalan bagi hasil dari PT MJB Pharma kok sekarang jadi lucu ya, saya mengatakan itu bukan somasi, tapi surat cinta," ujar Abdulloh. (Son)
...................BERSAMBUNG......................