Suhendro (55) dan pengungsi lainnya di SDN 2 Cowek Purwodadi Pasuruan. |
Pasuruan – Pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Sempu dan Dusun Boro, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, memaksa puluhan warga untuk mengungsi demi keselamatan. Hingga saat ini, sedikitnya 76 warga—belum termasuk anak-anak—telah dievakuasi ke SD Negeri Cowek 2 sebagai tempat penampungan sementara.
Suhendro (55), seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa bantuan dari berbagai pihak telah mulai berdatangan untuk para pengungsi. "Alhamdulillah, pihak terkait sudah memberikan bantuan kepada warga yang sedang mengungsi. Untuk saat ini, ada 16 rumah yang terdampak," ujarnya kepada awak media pada Kamis (30/1).
Salah satu rumah yang mengalami kerusakan adalah milik Yoga (17), seorang warga Dusun Sempu. Bangunan tersebut mengalami keretakan di bagian dalam serta teras depan, sehingga menambah kekhawatiran akan potensi longsor susulan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bencana ini bermula pada Selasa (28/1) sekitar pukul 22.30 WIB, ketika pergerakan tanah pertama kali terdeteksi di Dusun Sempu. Tidak berselang lama, pergerakan kedua terjadi pada Rabu (29/1) sekitar pukul 02.30 WIB, memperparah kondisi tanah dan mengancam lebih banyak rumah.
Hingga saat ini, warga masih menunggu kepastian terkait langkah penanganan dari pemerintah daerah serta potensi relokasi bagi mereka yang rumahnya sudah tidak layak huni. Otoritas setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi pergerakan tanah lanjutan yang masih bisa terjadi akibat faktor cuaca dan kondisi tanah yang labil.
Sementara itu, tim tanggap darurat terus melakukan pemantauan dan pendataan terhadap rumah-rumah terdampak, serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah risiko lebih besar. (Sugeng)