Ibu Darti (70) penjual jamu keliling di wilayah Pandaan Kabupaten Pasuruan. |
Pasuruan – Dalam derasnya rintik hujan, seorang perempuan lanjut usia, Ibu Darti (70), tampak gigih mendorong gerobak kecilnya yang penuh dengan botol-botol jamu tradisional.
Langkahnya yang pelan tapi pasti mencerminkan semangat seorang perempuan yang tak mau menyerah pada kerasnya hidup.
Sejak usia belasan tahun, Ibu Darti telah menjalani profesi sebagai penjual jamu. Kini, di usianya yang tak lagi muda, ia tetap bertekad untuk terus bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup. Dengan senyum ramah, ia melayani pelanggan yang datang, menjelaskan khasiat jamu buatannya, mulai dari temulawak, beras kencur, kunyit asam, hingga jamu khusus untuk anak-anak. Selain itu, ia juga menjual aneka jajanan ringan seperti kacang goreng dan makanan kecil lainnya.
“Sudah 52 tahun saya jualan jamu, Nak, dulu saya mendorong gerobak sampai ke tempat wisata Panci. Tapi sekarang, dengan usia yang sudah tua, saya tidak bisa lagi jualan terlalu jauh," ungkapnya, Selasa (21/1/2025).
Perempuan asal Solo, Jawa Tengah ini merantau ke Pandaan, Kabupaten Pasuruan, puluhan tahun silam. Kini, ia tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana di wilayah Jogosari, Kecamatan Pandaan. Setiap sore, mulai pukul 15.00 WIB, Ibu Darti memulai rutinitasnya dengan mendorong gerobaknya menuju area mangkalnya di Taman Dayu Pandaan.
Meskipun hanya menjual jamu keliling, Ibu Darti tidak pernah mengeluh. Sebaliknya, ia merasa bangga karena hasil jerih payahnya mampu menghidupi keluarganya. “Saya syukuri apa yang saya dapat. Yang penting, saya tetap bisa bekerja dan tidak merepotkan orang lain,” katanya dengan mata berbinar penuh ketulusan.
Kisah Ibu Darti menjadi inspirasi tentang semangat hidup yang luar biasa. Di tengah kondisi fisik yang kian menua, ia tetap mempertahankan tradisi jamu tradisional yang kini mulai tergerus oleh zaman. Sosok seperti Ibu Darti mengingatkan kita bahwa kerja keras dan ketulusan adalah kunci dalam menjalani kehidupan, tak peduli seberat apapun tantangan yang dihadapi. (Geng)