Sidoarjo – Keberagaman budaya di Indonesia tercermin dalam berbagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya adalah tradisi Nyadran, sebuah ritual adat yang rutin digelar masyarakat Desa Balongdowo, Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
Sabtu siang (15/2), ratusan warga, terutama para nelayan dan keluarga mereka, berkumpul untuk mengikuti rangkaian upacara Nyadran. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dari laut sekaligus doa agar diberikan keselamatan dalam mencari nafkah di perairan.
Menghormati Leluhur dan Memohon Berkah
Faris (26), salah satu pengunjung yang turut hadir dalam perayaan ini, mengungkapkan bahwa tradisi Nyadran telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
"Tradisi Nyadran di Balongdowo ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan. Ini juga menjadi bagian dari upaya masyarakat dalam melestarikan adat leluhur," ujarnya kepada awak media.
Acara yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB ini menarik perhatian tidak hanya warga setempat, tetapi juga pengunjung dari luar daerah. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang turut serta dalam prosesi adat, mencerminkan betapa kuatnya ikatan budaya di tengah arus modernisasi.
Pelestarian Budaya di Tengah Tantangan Zaman
Di tengah perkembangan zaman, pelestarian tradisi seperti Nyadran menjadi tantangan tersendiri. Namun, masyarakat Desa Balongdowo terus menjaga warisan leluhur ini dengan penuh semangat. Mereka tidak hanya menjalankan ritual tahunan ini sebagai bagian dari keyakinan, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan sosial antarwarga.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak diharapkan turut mendukung kelangsungan tradisi ini agar tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Nyadran bukan sekadar ritual, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang memperkaya keberagaman adat di Indonesia. (Geng)