Dok Istimewa Foto R.A Kartini |
PotretMedia.com - Setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan luar biasa Raden Ajeng Kartini.
Meski tak lagi bersekolah setelah usia 12 tahun karena tradisi pingitan, ia tidak berhenti belajar. Melalui korespondensinya dengan sahabat pena dari Belanda, Kartini menyampaikan kritik tajam terhadap budaya patriarkis, sekaligus mengusung gagasan revolusioner tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan.
Surat-suratnya, yang kemudian dihimpun dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, menjadi simbol perlawanan intelektual terhadap ketidakadilan.
Lebih dari sekadar tulisan, ia mendirikan sekolah perempuan pribumi di Jepara yang menjadi tonggak awal pendidikan modern bagi wanita Indonesia.
Meski wafat muda di usia 25 tahun, semangat Kartini terus menyala sebagai ikon perjuangan perempuan Indonesia.
Fakta-Fakta Inspiratif Seputar Kartini
1. Pendidikan dari Balik Pintu Pingitan: Dibatasi tradisi, Kartini tetap belajar secara otodidak. Ia menguasai bahasa Belanda dan membaca literatur Eropa, menjadikannya salah satu perempuan intelektual pada zamannya.
2. Surat yang Menginspirasi Dunia: Melalui surat kepada Rosa Abendanon dan Estella Zeehandelaar, Kartini menyuarakan keresahan dan harapannya terhadap masa depan perempuan Nusantara.
3. Kritik Terhadap Budaya Patriarki: Ia tak segan menentang poligami dan kawin paksa, meskipun akhirnya menikah demi memenuhi kehendak keluarga.
4. Lahirnya Sekolah Perempuan: Sekolah yang ia dirikan memberi pelatihan keterampilan dan literasi bagi perempuan, membuka akses terhadap pengetahuan dasar yang sebelumnya terlarang.
5. Jejak Internasional: Kartini tak hanya dikenang di Indonesia. Di Belanda, namanya diabadikan dalam yayasan pendidikan perempuan bernama Kartini Fonds.
6. Kecintaan pada Budaya Nusantara: Ia juga dikenal sebagai pecinta seni tradisional Jawa seperti batik dan gamelan, yang ia perjuangkan sebagai identitas budaya bangsa.
Mengapa Hari Kartini Diperingati Setiap Tahun
Peringatan Hari Kartini bukan hanya nostalgia sejarah, melainkan refleksi nyata atas perjuangan yang masih berlangsung.
Kesetaraan gender, hak atas pendidikan, dan ruang bagi perempuan untuk berkembang masih menjadi isu penting hingga hari ini. Kartini mengajarkan bahwa satu suara dari balik sekat adat pun mampu mengguncang dunia.
Berbagai cara dilakukan untuk merayakan Hari Kartini—dari lomba busana tradisional hingga diskusi tentang pemberdayaan perempuan.
Namun yang terpenting adalah melanjutkan semangatnya: berani bermimpi, terus belajar, dan tidak takut melawan ketidakadilan. Dikutip dari Garuda TV.